Jumat 16 Dec 2016 16:23 WIB

Siswa SD di Yogya Diberikan Obat Cacing Massal

Rep: Yulianingsih/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang siswa SD melihat cacing kremi dengan alat mikroskop saat kegiatan sosialisasi pencegahan terhadap bahaya caingan pada anak-anak.
Foto: Antara
Seorang siswa SD melihat cacing kremi dengan alat mikroskop saat kegiatan sosialisasi pencegahan terhadap bahaya caingan pada anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus cacingan di Kota Yogyakarta masih terus ditemukan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada 2015 kasus cacingan pada anak ditemukan sebanyak 182 kasus. Sedangkan pada 2016 ini sampai November tercatat ada 165 kasus cacingan.

Kasus cacingan paling tinggi pada usia satu sampai emoat tahun. Karenanya untuk mencegah kasus tersebut semakin banyak, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan melakukan gerakan pemberian obat cacing secara massal pada anak-anak di Yogyakarta terutama anak usia dini dan sekolah dasar (SD).

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan, program pemberian obat cacing massal ini merupakan yang pertama kali dilakukan Pemkot Yogyakarta. "Selanjutnya akan kita lakukan lima tahun sekali," ujarnya di Balaikota Yogyakarta, Jumat (16/12).

Menurutnya, program pemberian obat cacing massal ini akan menyasar 61.383 anak di Kota Yogyakarta. Pemberian obat cacing massal akan dilakukan melalui sekolah dasar (SD) maupun melalui posyandu. Sebanyak 41.332 anak SD yang disasar melalui sekolah dan melalui Posyandu usia pra sekolah ada 20.051 anak. Sasaran pada anak usia dua sampai 12 tahun.

Pemberian obat cacing di tingkat sekolah sudah dilakukan dan kini di tingkat Posyandu masih berjalan. “Jika ada yang tercecer belum diberikan obat, kader kesehatan dan Puskesmas wajib memantau anak di wilayahnya, sudah diberikan atau belum. Jika belum, akan diberikan,” ujarnya.

Pemberian obat cacing secara massal kepada anak SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu merupakan program dari Kementerian Kesehatan. Dia menyampaikan program itu sejalan dengan bulan eliminasi kaki gajah yang disebabkan oleh cacing. Namun karena kasus itu rendah, maka dilakukan pemberian obat cacingan secara massal.

“Pemberian obat ini bertujuan mencegah penyakit cacingan, mall nutrisi dan mencegah anemia. Selama ini kasus cacingan di Yogyakarta tidak ada yang berat sampai meninggal,” ujarnya.

Diakuinya, penyakit ini sebenarnya bisa dikendalikan dengan rajin minum obat cacing secara berkala dan melakukan hidup bersih. Karena jika anak terkena cacingan akan mengalami mall nutrisi dan perkembangnnya terganggu.

Penyakit cacingan ini akan ditularkan melalui tanah. Tiga jenis cacing yang sering menginfeksi anak adalah cacing gelang, cacing tambang dan cacing cambuk. Dia menuturkan penyakit cacingan dapat ditularkan melalui tangan kemudian masuk ke dalam perut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement