REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi Papua membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 19 meter di Skouw Wutung Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Aksi membentangkan bendera Merah Putih di perbatasan wilayah Republik Indonesia dengan Papua Nugini itu dalam rangka memperingati Hari Bela Negara.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen mengharapkan peringatan Hari Bela Negara menjadi momentum penyegaran semangat juang masyarakat dalam mempertahankan kedaulan negara sehingga mampu mencegah dan menjauhkan provinsi ini dari upaya pemecah belah dan pengganggu kedaulatan negara.
"Apalagi, masyarakat sering mendengar dan membaca bahwa banyak tantangan yang dihadapi pemerintah, bahkan ada pula intervensi dari negara adikuasa untuk mengacaukan NKRI," katanya di Jayapura, Jumat (16/12).
Hery berharap para kader bela negara di Papua yang beberapa waktu lalu dikukuhkan oleh Menteri Pertahanan dapat menjadi representasi generasi muda Tanah Air, dan siap bangkit untuk mempertahankan dan membela NKRI.
"Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk mewujudkan Bumi Cenderawasih sebagai provinsi yang aman dan damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Ia berharap semua kader bergandengan tangan, berkoordinasi secara horizontal, vertikal dan diagonal, supaya seluruhnya berada dalam satu kesatuan gerak dan langkah untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Pada 19 Desember 1948, para pejuang membentuk pemerintahan darurat di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Juga teecatat karena kegigihan para pejuang dalam membela negara, semua kini bisa merasakan hasil kemerdekaan dan pembangunan yang sudah berjalan sampai kini," jelasnya.
Hery menambahkan dengan hadirnya kerukunan dalam peringatan bela negara menunjukkan persatuan dan kesatuan masyarakat di Bumi Cenderawasih.