Jumat 16 Dec 2016 18:13 WIB

Penyerapan Tenaga Kerja di Sukabumi Masih Didominasi Perempuan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi
Foto: Antara
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Penyerapan tenaga kerja di sejumlah perusahaan Kabupaten Sukabumi masih didominasi perempuan. Hal ini disebabkan kebijakan perusahaan yang lebih mengutamakan memilih perempuan dibandingkan laki-laki.

Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah penyerapan tenaga kerja dari Januari hingga November 2016 mencapai sebanyak 13.533 orang.

Rinciannya, sebanyak 7.073 orang perempuan dan sisanya sebanyak 6.204 orang.Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin mengatakan, penyerapan tenaga kerja menjadi kewenangan pihak perusahaan.

‘’Dalam catatan yang kami himpun memang wanita mendominasi,’’ terang dia kepada wartawan Jumat (16/12). Ditambahkan Tatang, di sepanjang 2016 ini jumlah pencari kerja secara keseluruhan mencapai sebanyak 19.143 orang.

Di mana, jumlah pencari kerja perempuan sebanyak 9.762 orang dan laki-laki sebanyak 9.381.Dari fakta itu terang Tatang, banyak pencari kerja laki-laki yang tidak terserap di pasar kerja. Sementara perempuan sebagian besar terserap dunia kerja.

Tatang menerangkan, pilihan mempekerjakan perempuan salah satunya karena faktor keahlian menjahit. Sebagian besar perusahaan di Sukabumi bergerak di bidang garmen. Sehingga peluang laki-laki untuk mengisi posisi tersebut sangat minim.

Sebelumnya Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, komposisi pekerja di pabrik harusnya lebih banyak laki-laki. Saat ini komposisi pekerja di perusahaan sekitar 70 persen perempuan dan 30 persen laki-laki.

Penambahan pekerja laki-laki ini terang Marwan untuk memperkecil tingkat pengangguran pekerja laki-laki yang masih usia produktif. Pemkab lanjut dia sudah berupaya meminta secara langsung agar perusahaan lebih banyak menyerap pekerja laki-laki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement