Jumat 16 Dec 2016 19:34 WIB

Riedl Keluhkan Singkatnya Waktu Pemulihan Pemain

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Didi Purwadi
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl bersiap memberikan keterangan pers jelang final putaran kedua Piala AFF 2016 di Bangkok, Thailand (16/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl bersiap memberikan keterangan pers jelang final putaran kedua Piala AFF 2016 di Bangkok, Thailand (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Timnas Indonesia mengeluhkan waktu pemulihan para pemain menjelang laga final leg kedua Piala AFF 2016 pada Sabtu (17/12). Pelatih skuat Garuda, Alfred Riedl mengatakan, laga berat di babak puncak melawan Thailand semestinya memberikan kesempatan para pemain agar pulih total sebelum berlaga.

"Saya protes kepada (Panitia Piala) AFF karena idealnya ada waktu istirahat lebih untuk pertandingan besok," ujar Riedl saat jumpa pers pralaga di Bangkok, Thailand, Kamis (17/12). Keluhan dari pelatih asal Austria itu sebetulnya berawal dari pertanyaan tentang kondisi para pemainnya usai laga leg pertama di stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12).

Jeda waktu istirahat timnas Indonesia dan Thailand menuju leg kedua pada Sabtu (17/12) terbilang tiga hari kurang. Padahal, jeda waktu istirahat para pemain di babak-babak sebelumnya dikatakan cukup. Jika menengok jeda istirahat antar laga saat babak penyisihan menuju babak semifinal, negara peserta diberikan waktu istirahat selama sepekan lebih, yaitu dari 25 November sampai 3 Desember.

Jeda istirahat selama laga semifinal leg pertama menuju leg kedua juga terbilang cukup panjang, yaitu empat hari sejak 3 Desember sampai 7 Desember. Usai babak semifinal, kesebelasan yang lolos ke babak final pun diberikan waktu istirahat panjang selama sepekan sebelum kembali berlaga pada 14 Desember.

Sedangkan, proses pemulihan total para pemain normalnya berkisar 2 x 24 jam. Apalagi, timnas Garuda harus melawati penerbangan yang melelahkan. Waktu isitirahat dan pemulihan pemain yang cuma tiga hari untuk melakoni laga final, Riedl nilai terlalu singkat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement