REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harian Republika bekerja sama dengan Institut Akuntansi Masjid (IAM) Masjid Baitul Mal (MBM) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengadakan Pelatihan Akuntansi Masjid di Masjid Agung Nurul Iman, Sabtu (17/12). Pelatihan ini bertujuan untuk memudahkan masjid menyampaikan laporan keuangan secara transparan dan akuntabel kepada jamaah pemberi sumbangan.
"Pencatatan keuangan penting untuk semua instansi, termasuk masjid, supaya bisa memberikan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada masyarakat," kata Wakil Ketua IAM MBM STAN, Tunggal Nakula Sasongko kepada Republika.co.id, Sabtu (17/12).
Tunggal melihat sudah ada masjid-masjid yang mulai memperbaiki pencatatan keuangan mengingat saat ini sudah bangak gerakan-gerakan masjid yang tumbuh di tengah masyarakat. Namun, tidak dapat dipungkiri masih banyak pula masjid yang abai soal ini.
Dalam pelatihan ini, para pengurus masjid diperkenalkan dan diajarkan dengan aplikasi akuntansi perangkat lunak ciptaan IAM MBM STAN yang diberi nama Application World Wide. Data yang sudah diproses melalui platform ini nantinya dapat diakses oleh publik atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan masjid.
Sesudah mengikuti pelatihan ini, Tunggal berharap masjid-masjid bisa menerapkan aplikasi sehingga memudahkan mereka melakukan pencatatan keuangannya. Kedepan, akan ada dukungan jarak jauh baik melalui media sosial atau kunjungan untuk memberikan pelatihan langsung ke masjid.
Jika aplikasi ini bisa diterapkan oleh seluruh masjid, maka pencatatan keuangan masjid di seluruh Indonesia bisa berada dalam satu standar.