REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Serangan bom terhadap sebuah bus umum terjadi di depan pintu masuk Erciyes University, Kayseri, sekitar 300 kilometer dari ibu Kota Ankara, Turki. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (17/12) sekitar pukul 08.45 waktu setempat.
Dalam keterangan pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, sejauh ini diperkirakan sekurangnya terdapat 13 korban meninggal dunia dan 48 lainnya luka-luka. "Hingga saat ini tidak diperoleh informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Seluruh WNI yang menempuh pendidikan di universitas tersebut juga dilaporkan dalam keadaan selamat," tulis pernyataan tersebut, Ahad (18/12).
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, terdapat sekitar 2.700 WNI yang tinggal di Turki. Di Keyseri sendiri terdapat 50 mahasiswa atau pelajar Indonesia.
KBRI Ankara mengimbau kembali WNI di Turki untuk menghindari tempat-tempat keramaian jika tidak terdapat keperluan mendesak. KBRI Ankara dan KJRI Istanbul akan terus berkomunikasi dengan otoritas setempat, para konsul kehormatan dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di seluruh Turki guna memantau kondisi keamanan di Turki serta keselamatan seluruh WNI.