REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Grande Partita Serie A di giornata 17 antara Juventus menjamu AS Roma di Juventus Stadium, Ahad (18/12) dini hari berakhir dengan kemenangan tuan rumah. La Vecchia Signora menyudahi perlawanan I Lupi dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang Juventus dilesakkan striker mahal asal Argentina Gonzalo Higuain pada menit ke 14.
Higuain memperlihatkan kelihaiannya sebagai predator gawang lawan dengan meliuk melewati Daniele De Rossi dan Kostas Manolas sebelum menendang dengan kaki kiri. Sepakan indah Higuain ini tepat mengarah ke gawang Roma yang tak dapat lagi diantisipasi oleh kiper Wojciech Szczesny.
Poin sempurna Bianconeri di hadapan pendukungnya sendiri itu membuat posisi mereka semakin kokoh di puncak klasifika. Juventus kini memimpin dengan 42 angka. Unggul tujuh poin dari Roma yang masih aman di peringkat dua.
Kekalahan tim besutan Luciano Spalletti dari Juventus sebenarnya bukan lagi menjadi hal yang mengejutkan. Tim asal Ibu Kota Italia tersebut memang tak pernah merasakan angka setiap kali bertandang ke markas Juve dalam lima musim terakhir sejak 2011-2012.
“Juventus memang lebih tangguh secara mental dari kami (Roma). Skill individu mereka juga lebih baik. Dan sayangnya permainan tim kami memberi mereka celah,” komentar Spalletti, usai laga dikutip dari Football Italia.
Sebelum laga ini, secara statistik Roma merupakan tim yang lebih tajam di Seri A musim ini. Hanya saja di hadapan gawang Juventus yang dijaga Gianluigi BUffon, Edin Dzeko dan kawan-kawan tidak berkutik.
Roma memang memiliki 10 kali peluang menembak. Hanya saja cuma dua yang tepat sasaran dan itu selalu mampu diamankan Buffon. Selebihnya upaya Serigala selalu kandas karena penjagaan ketat dari duit Daniele Rugani dan Giorgio Chiellini.
Kebahagiaan tuan rumah tidak hanya tentang keberhasilan menjauh dari kejaran Roma. Tim besar Kota Turin tersebut juga merayakan keberhasilan mencatatkan 25 kemenangan kandang berturut-turut. Pencapaian tersebut menyamai prestasi Juventus di tahun 2013 dan 2014 ketika masih dilatih Antonio Conte.
Akan tetapi catatan indah itu tak membuat pelatih Juventus Massimiliano Allegri gembira. Mantan pelatih Cagliari dan AC Milan tersebut hanya memikirkan bagaimana cara mempercepat Juventus mengunci gelar Scudetto yang ke enam berturut-turut.
“Yang penting pesaing terdekat semakin jauh dari kami. Saya hanya peduli Scudetto. Catatan (rekor 25 kemenangan kandang) itu tidak ada arti apa-apa,” ucap Allegri.
Kini, Allegri sudah bisa fokus untuk mempersiapkan Juventus yang berpeluang menambah koleksi gelar. Akhir pekan ini tepatnya Jumat (23/12), Juventus akan melawan AC Milan untuk memperebutkan tropi Supercoppa Italiana di Stadion Jassim Bin Hamad di Qatar.
Di pertandingan lain, AC Milan yang punya peluang menempel perolehan angka Roma justru gagal memanfaatkan laga kandang menjamu Atalanta. I Rossoneri hanya bermain imbang tanpa gol di San Siro.
Jadinya Milan tetap berada di peringkat tiga dengan poin 33. Kalah dua angka dari Roma. Tapi posisi Il Diavolo Rosso menjadi tidak aman andai SS Lazio dan SSC Napoli memetik angka penuh di giornata 17. Dua tim yang sama-sama berkostum biru langit itu hanya terpaut dua angka saja dari Milan.