REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Survei and Polling Indonesia (SPIN) mengatakan publik DKI Jakarta mengharapkan pemimpin yang memiliki respek, integritas, mereprentasikan semua lapisan masyarakat Jakarta, sanggup menciptakan lapangan pekerjaan, dan punya kemampuan memajukan pendidikan bagi warganya.
Dua bulan jelang pemungutan suara, persaingan semakin seru dan ketat antara tiga pasangan calon (paslon) yang berkontestasi di Pilkada DKI 2017. Masing-masing paslon nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyoni-Sylviana Murni (Agus-Sylvi), pasangan nomor urut dua yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) berpeluang untuk menang dan sekaligus juga berpotensi kalah, atau tidak lolos masuk ke putaran kedua.
Hal ini tercermin dari hasil survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga SPIN yang dilaksanakan pada tanggal 5-14 Desember 2016. "Berbeda dengan Ahok yang kontroversial di mata publik, Anies Baswedan yang paling punya potensi dan peluang untuk dipilih warga DKI Jakarta sebagai Gubernur DKI baru," kata Direktur Lembaga SPIN, Igor Dirgantara di Jakarta, Ahad (18/12).
Igor menjelaskan Anies lebih dilihat sebagai sosok yang lebih punya perhatian (caring) terhadap warga DKI Jakarta sebesar 57 persen, daripada Ahok sebesar 52 persen, bahkan Agus sebesar 47 persen.
Anies juga lebih dianggap mewakili semua lapisan penduduk Jakarta sebesar 52 persen, ketimbang Ahok sebesar 41 persen dan Agus sebesar 39 persen. "55 persen menginginkan sosok Gubernur DKI yang baru. Masih ada 30 persen yang percaya Ahok pantas untuk dipilih kembali sebagai gubernur," ujarnya.
"Agus Harimurti juga punya kesempatan yang sama layaknya Anies sekalipun minim pengalaman," kata Igor.