Senin 19 Dec 2016 11:07 WIB

Gempa Guncang Aceh Lagi, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Banda Aceh dan sekitarnya pada Senin (19/12) sekitar pukul 02.24 WIB. Hasil analisis pendahuluan yang dikeluarkan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 5 menit pertama menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR).

Setelah dilakukan pemutakhiran berdasarkan data analisis final diperoleh parameter dengan kekuatan 5,0 SR. Episenter terletak pada koordinat 5,34 lintang utara dan 94,48 bujur timur. Tepatnya di laut pada jarak 97 kilometer arah barat Kota Banda Aceh kedalaman 50 kilometer.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan peta tingkat guncangan menunjukkan dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Banda Aceh, Sabang, Lhonga, Lambaro, Blangme, dan Ujungkrueng, pada skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI.

"Menurut laporan, di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat oleh banyak orang, mereka panik akibat guncangan yang tida-tiba terjadi. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai akibat dampak gempa bumi," ujarnya, Senin (19/12).

Daryono menyebut ditinjau dari kedalamannya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas penunjaman lempeng. Dalam hal ini lajur subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia sebelah barat Aceh dengan laju sekitar 50 milimeter per tahun dan mengalami patahan pada kedalaman 50 kilometer hingga memicu gempa bumi.

"Kepada warga masyarakat pesisir barat Aceh, diiimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia.

Daryono mengatakan gempa bumi yang mengguncang wilayah Banda Aceh dini hari tadi, bukan merupakan gempa susulan Pidie Jaya, karena episenternya terletak di Samudra Hindia dan tidak terletak di zona klaster gempa susulan.

Adapun gempa susulan Pidie Jaya hingga Senin pagi ini mencapai 112 kali. Jumlah ini tidak berubah sejak Sabtu (17/12) lalu. Karena pada Ahad kemarin hingga Senin pagi ini belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.

"Berdasarkan data ini, tampak bahwa gempa susulan sudah meluruh, harapan kita gempa susulan Pidie Jaya aktivitasnya benar-benar sudah berakhir," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement