Senin 19 Dec 2016 14:24 WIB

Densus Tangkap Calon Pengantin Bom Bunuh Diri untuk Luar Jawa

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Densus 88 Mabes Polri mengumpulkan sejumlah barang bukti seusai melakukan penggeledahan rumah terduga anggota jaringan teroris di kawasan Sumber Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/11).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Anggota Densus 88 Mabes Polri mengumpulkan sejumlah barang bukti seusai melakukan penggeledahan rumah terduga anggota jaringan teroris di kawasan Sumber Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan Densus 88 Antiteror telah mengamankan sebanyak 14 terduga teroris dalam beberapa waktu terakhir. Dua di antaranya adalah pengantin yang sudah disiapkan untuk melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Negara dan di luar Pulau Jawa.

"Jadi pengantin ada dua, satu bom yang akan diledakkan di depan istana dan satu lagi untuk di luar pulau Jawa," ujarnya di Mabes Polri, Senin (19/12).

Ia menjelaskan pengantin pertama aksi bom bunuh diri yang diamankan adalah Dian Yulia Novi. Terduga diamankan di Bekasi pada 10 Desember lalu, dan diduga akan melakukan aksi bom bunuh diri di depan Istana Negara.

Calon pengantin lain yang diamankan adalah Ika Puspitasari asal Purworejo yang diamankan Kamis (15/12) lalu. Ika akan melakukan aksi bom bunuh diri di luar pulau Jawa. Namun lokasi pasti dimana aksi bom bunuh diri di luar Pulau Jawa akan dilakukan, masih belum diketahui.

"Sebab hingga saat ini para terduga pelaku teror masih dalam pemeriksaan oleh tim Densus. Nanti disampaikan ya, 14 orang ini masih dilakukan pemeriksaan intensif," ujarnya.

Adapun perihal penangkapan pada Ahad (18/12) pagi kemarin lanjut Martinus, merupakan hasil kelanjutan  dari penangkapan Ika pada Sabtu sebelumnya. Dua terduga pelaku teror yang diamankan Densus 88 yaitu TS dan Y di Solo.

Selanjutnya Densus 88 kembali melalukan pendalaman dengan mengendap kediaman pria tersebut. Dari rumah TS, Densus 88 menemukan jerigen berisi cairan kimia, paku, paralon, dan ponsel bekas. Sedangkam di rumah Y ditemukan berbagai dokumen dan paspor.

"Jadi untuk barang bukti ada handpone baru dan handpone bekas, beberapa dokumen, paku, cairan kimia dan bahan-bahan yang patut diduga menjadi bagian dari sebuah alat peledak atau bom," jelasnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement