REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan Densus 88 Antiteror telah mengamankan sebanyak 14 terduga teroris dalam beberapa waktu terakhir. Dua di antaranya adalah pengantin yang sudah disiapkan untuk melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Negara dan di luar Pulau Jawa.
"Jadi pengantin ada dua, satu bom yang akan diledakkan di depan istana dan satu lagi untuk di luar pulau Jawa," ujarnya di Mabes Polri, Senin (19/12).
Ia menjelaskan pengantin pertama aksi bom bunuh diri yang diamankan adalah Dian Yulia Novi. Terduga diamankan di Bekasi pada 10 Desember lalu, dan diduga akan melakukan aksi bom bunuh diri di depan Istana Negara.
Calon pengantin lain yang diamankan adalah Ika Puspitasari asal Purworejo yang diamankan Kamis (15/12) lalu. Ika akan melakukan aksi bom bunuh diri di luar pulau Jawa. Namun lokasi pasti dimana aksi bom bunuh diri di luar Pulau Jawa akan dilakukan, masih belum diketahui.
"Sebab hingga saat ini para terduga pelaku teror masih dalam pemeriksaan oleh tim Densus. Nanti disampaikan ya, 14 orang ini masih dilakukan pemeriksaan intensif," ujarnya.
Adapun perihal penangkapan pada Ahad (18/12) pagi kemarin lanjut Martinus, merupakan hasil kelanjutan dari penangkapan Ika pada Sabtu sebelumnya. Dua terduga pelaku teror yang diamankan Densus 88 yaitu TS dan Y di Solo.
Selanjutnya Densus 88 kembali melalukan pendalaman dengan mengendap kediaman pria tersebut. Dari rumah TS, Densus 88 menemukan jerigen berisi cairan kimia, paku, paralon, dan ponsel bekas. Sedangkam di rumah Y ditemukan berbagai dokumen dan paspor.
"Jadi untuk barang bukti ada handpone baru dan handpone bekas, beberapa dokumen, paku, cairan kimia dan bahan-bahan yang patut diduga menjadi bagian dari sebuah alat peledak atau bom," jelasnya.