Senin 19 Dec 2016 14:27 WIB

Jenazah Kru Hercules Dimakamkan di Simalungun

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Prajurit TNI, Polri dan warga mengevakuasi puing pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (18/12).
Foto: Antara/Anyong
Prajurit TNI, Polri dan warga mengevakuasi puing pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jenazah salah seorang kru Hercules C-130 yang jatuh di Wamena, Papua, Ahad (18/12) pagi, Kapten Pnb Jhan Hotlan Farlin Saragih, dipulangkan ke kampung halamannya di Sumatra Utara, Senin (19/12). Jenazahnya tiba di Lanud Soewondo, Medan Polonia, Medan sekitar pukul 10.00 WIB.

Jasad almarhum dan rombongan dibawa menggunakan pesawat Boeing 737-400 nomor AI-7301 milik TNI AU. Isak tangis dan teriakan histeris anggota keluarga menyambut kedatangan jenazah Jhan H F Saragih ini.

Bripka Hotriani Kristina br Purba, istri almarhum yang mendampingi sejak dari Malang tampak terus terisak. Dia harus menggunakan kursi roda karena lemas. Kristina pun menggunakan alat bantu pernapasan untuk membantunya bernapas. Dua putranya yang berusia empat dan dua tahun tampak digendong dan dituntun kerabat mereka.

Jenazah Jhan H F Saragih disambut upacara militer yang dipimpin Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Arifien Syahrir. Peti yang menyimpan jenazahnya diselimuti bendera merah putih dan disemayamkan di hangar. Setelah itu, jenazah kemudian dilepas secara militer.

"Kita melepasnya untuk dibawa ke kampung halaman sesuai permintaan keluarga," kata Arifien.

Arifien mengatakan, jenazah Jhan H F Saragih akan dimakamkan di kampungnya di dusun Pagar Jandi, desa Mariah Buttu, kecamatan Silau Kahaean, Simalungun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan besok.

"Tapi kita belum mendapat konfirmasi dari pihak keluarga, akan dimakamkan secara adat atau dengan tradisi militer atau apa. Apapun itu, kita siap," ujar dia.

Sebagai bentuk berkabung, Lanud Soewondo mengibarkan bendera setengah tiang. Arifien mengatakan, belum tahu sampai kapan pengibaran bendera setengah tiang akan dilakukan.

"Belum ada instruksi lebih lanjut sampai kapan," kata Arifien.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement