REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mengaku puas dengan hasil kepelatihan Alfred Riedl bersaman timnas sepak bola Garuda Indonesia. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan, meski gagal meraih gelar juara Piala AFF 2016, Menpora Imam Nahrawi menilai, capaian kepelatihan asal Austria tersebut bersama Boaz Solossa dan kawan-kawan sudah menunjukkan hasil maksimal.
Juru Bicara di Kemenpora Gatot Dewa Broto mengungkapkan, saat sebelum jamuan makan siang antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menpora Imam, bersama pengurus inti Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), Senin (19/12) ada pembahasan mengenai calon pelatih timnas Garuda mendatang. Akan tetapi, pembicaraan tersebut belum menyebutkan nama-nama.
"Memang tadi sempat ada dibahas. Tapi apakah pelatih lokal atau asing, nanti akan ada pembicaraan lebih spesifik," ungkap Gatot saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Senin (19/12). Gatot juga mengatakan, Presiden Jokowi pun belum memberikan komentar mengenai kepelatihan Riedl selama membesut pasukan Merah Putih.
Hanya, Gatot mengatakan, jika menengok skala antara satu sampai 10 tentang kepelatihan Riedl selama ini, Kemenpora memberikan penilian memuaskan. "Menurut kami (Kemenpora), apa yang dicapai Riedl saat ini (untuk timnas Garuda), sudah memuaskan pemerintah," sambung dia.
Gatot yang juga Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga di Kemenpora itu juga menambahkan, sebetulnya pemerintah menyerahkan sepenuhnya kewenangan federasi nasional soal penunjukkan pelatih. Gatot pun percaya, kepengurusan PSSI yang baru saat ini, paham tentang kelayakan dan tolok ukur pelatih nasional pembesut timnas Garuda.
Menurut dia, jika prestasi Riedl menjadi patokan di Piala AFF 2016, sudah semestinya PSSI menunjuk pelatih yang bisa melebihi prestasi saat ini. "Siapapun yang nanti ditunjuk sebagai pelatih oleh PSSI, intinya kami hanya meminta itu pilihan yang terbaik. Catatannya (tolok ukurnya) cuma untuk kemajuan timnas," sambung dia.