Senin 19 Dec 2016 16:04 WIB

Posko Natal dan Tahun Baru Bandara Ngurah Rai Beroperasi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andri Saubani
Aktivitas Penumpang domestik di teminal keberangkatan Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (16/7)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aktivitas Penumpang domestik di teminal keberangkatan Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (16/7)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG – Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali mulai menyiagakan posko terpadu untuk mengawasi angkutan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pulau Dewata. Posko ini berada di terminal domestik yang beroperasi 24 jam hingga 8 Januari 2017. "Minat wisatawan menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru di Bali sangat tinggi," kata Co General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Putu Puja Supradnyana, Senin (19/12).

Otoritas Bandara Ngurah Rai, kata Putu Puja, sudah menerima setidaknya 613 permintaan tambahan penerbangan. Sejumlah tambahan tersebut diajukan maskapai, seperti Garuda Indonesia, AirAsia, Citilink, Sriwijaya, Nam Air, dan Lion Air.

Angka tersebut menunjukkan rata-rata ada tambahan 28 penerbangan sehari. Maskapai juga membidik sejumlah kota di wilayah timur Indonesia, seperti Maumere, Waingapu, dan Labuan Bajo.

Putu Puja memperkirakan puncak kedatangan penumpang di Bali terjadi 23-24 Desember 2016 dan 1-3 Januari 2017. Angkasa Pura I Bandara Ngurai Rai juga terus berkoordinasi dengan maskapai dan pihak ground handling memastikan ketepatan waktu pelayanan.

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Yessy Christiana menambahkan H-7 Natal dan Tahun Baru 2016, otoritas mencatat peningkatan persentase jumlah penumpang dan kedatangan pesawat di bandara berjulukan leisure airport tersebut. Secara kumulatif, total penerbangan 2016 mencapai 333 penerbangan, meningkat 14 persen dari 291 penerbangan pada periode sama tahun lalu.

"Jumlah penumpangnya juga meningkat 27 persen, dari 45.708 menjadi 58.103 orang penumpang," kata Yessy.

Jumlah penumpang domestik meningkat 39 persen dari 11.021 menjadi 15.267 orang, sementara penumpang internasional meningkat tujuh persen, dari 12.496 menjadi 13.327 orang. Pihak bandara juga memerhatikan kesiapan alat produksi, seperti landasan, apron, alat navigasi penerbangan, kendaraan airport rescue, fire fighting, juga genset. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement