REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar mengatakan Jawa Barat lebih unggul dibanding provinsi lainnya di Indonesia dalam memajukan gerakan literasi. Mengingat gerakan ini tengah digencarkan pemerintah untuk mendongkrak minat baca masyarakat.
"Dari seluruh daerah, Jawa Barat merupakan daerah yang paling depan memajukan gerakan literasi masyarakat," kata Harris dalam peluncuran Gerakan Literasi Sekolah melalui West Java Leader's Reading Challenge (WJLRC) di Pusdai Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Senin (19/12).
Harris menilai Pemprov Jawa Barat tengah berupaya penuh menyosialisasikan pentingnya literasi di masyarakat. Melalui program-program yang dilakukan masif oleh pemprov Jawa Barat baik di sekolah maupun umum.
Menurutnya, Jabar berhasil mengeluarkan inovasi-inovasi yang unggul untuk mendorong generasi bangsa mau membaca buku. Salah satunya melalui WJLRC yang menjadi tantangan sekaligus melatih siswa untuk terus membaca. "Inisiatifnya lebih bagus. Kita harus apresiasi, mudah-mudahan daerah lain juga ikut," ujarnya.
Ia menyebutkan Indonesia masih menjadi negata dengan tingkat literasi yang sangat rendah dibanding negara lain. Dari 72 negara, Indonesia menduduki peringkat 64 dalam minat literasi.
Hal tersebut tentu menjadi sebuah keprihatinan bagi tanah air. Namun survei itu harus menjadi cambuk untuk mendorong maju ke depan. Pasalnya literasi menjadi kekuatan untuk bersaing dengan negara lain.
"Abad 21 calistung saja tidak akan cukup untuk bersaing. Ada enam literasi yang harus dikuasai untuk memenangkan persaingan. Literasi baca tulis, hitung, sains, IT, keuangan, serta budaya dan kenegaraan," tuturnya.
Ia mendorong seluruh pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikannya menggencarkan program literasi terutama di lingkungan sekolah. Sehingga generasi bangsa bisa mendorong Indonesia lebih maju dan bersaing dengan negara lain.