Selasa 20 Dec 2016 03:30 WIB

Pengamat Menilai Desentralisasi Madrasah Bukan Solusi

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Damanhuri Zuhri
Madrasah (ilustrasi)
Foto: Nonang MR/Republika
Madrasah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Kementerian Agama mencatat sebanyak 17.106 madrasah dari total 50.543 madrasah di seluruh tingkat pendidikan masih belum terakreditasi. Menurut Kemenag, anggaran yang tersedia cenderung terbatas. Karenanya, desentralisasi diwacanakan sehingga tanggung jawab terbagi tidak hanya pada pemerintah pusat.

Namun, pengamat pendidikan M Abduhzen menilai, desentralisasi bukanlah solusi untuk peningkatan mutu madrasah. Sebagai bukti, sekolah-sekolah umum tidak cenderung bermutu baik dengan adanya desentralisasi. Bahkan, desentralisasi yang dialami sekolah umum cenderung “semu” karena masih belum jelas pemilahan tanggung jawab pusat-daerah.

“Kemenag seharusnya melakukan reformasi bahkan revolusi menyeluruh terhadap pendidikan atau sekolah-sekolah keagamaan. Ini sangat mendasar. Karena, banyak sekali isu-isu yang berkembang sekarang ini terkait dan menuntut perombakan sistem pembelajaran agama,” kata Abduhzen dalam pesan singkatnya, Senin (19/12).

“Persoalannya, biasanya dana yang dialokasikan kurang. Jika itu (masalahnya), apakah dengan di-desentralisasikan, maka akan selesai (masalah)? Karena, dana pendidikan di daerah-daerah, kabupaten/kota juga dari DAU dan DAK, yang juga dari pusat.”

Dia menambahkan, akreditasi merupakan instrumen untuk memeriksa dan memberikan stimulus peningkatan mutu. Namun, yang terpenting adalah arah pendidikan keagamaan sehingga lebih banyak lagi menghasilkan lulusan-lulusan yang menyebar manfaat bagi bangsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement