REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menyatakan bahwa Hari Bela Negara yang jatuh pada Senin kemarin (19/12) mengandung pesan historis yang penting bagi perjuangan kemerdekaan nasional .Untuk itu pemahaman dan peringatan hari bela negara menjadi penting artinya,
Fadli menjelaskan bahwa momentum ini terkait dengan dibentuknya PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) di Sumatera Barat yang diketuai oleh Sjafroeddin Prawiranegara.
"Sesaat sebelum ditangkapnya Soekarno dan Hatta dalam agresi militer Belanda 19 Desember 1949, Soekarno - Hatta telah mengirim radiogram kepada Sjafroeddin yang memerintahkan untuk membentuk pemerintahan darurat. Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh Sjafroeddin dengan membentuk PDRI pada 22 Desember 1949 di Desa Halaban, Sumatera Barat.
Dibentuknya PDRI pada situasi tersebut, sangat penting untuk menunjukkan kepada rakyat Indonesia, Belanda dan juga dunia Internasional, bahwa pemerintahan Indonesia masih ada,'' kata Fadli Zon.
Dengan dibentuknya PDRI, lanjut Fadli, perjuangan gerilya serta upaya diplomatik dalam mempertahankan kemerdekaan dan memperjuangkan pengakuan kedaulatan pun dapat tetap dijalankan.
Strategi ini yang pada akhirnya mampu mendorong Belanda untuk menghentikan agresinya dan mau kembali ke meja perundingan.
Fadli Zon juga menggarisbawahi, bahwa, terbentuknya PDRI menunjukkan tingginya solidaritas dan rasa kebangsaan di antara pemimpin nasional saat itu. Kepercayaan nasional menjadi modal penting dalam mempertahankan eksistensi Indonesia.
"Nah, Tantangan dan ancaman kepada Indonesia pada hari ini tentunya juga tidak jauh lebih mudah. Baik itu ancaman tradisional maupun non tradisional, yang datang dari dalam maupun luar.
Untuk itu kami berharap agar peringatan Hari Bela Negara tahun ini, dapat menginspirasi kita semua untuk menjaga Indonesia dari berbagai ancaman yang ingin meruntuhkan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia," tegas Fadli Zon.