REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia menyesalkan insiden pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, di Ankara, Senin (13/12). Juru Bicara Kementerian, Maria Zakharova, mengatakan insiden itu menyisakan duka mendalam bagi seluruh negeri.
"Peristiwa ini sangat mengejutkan. Pelaku seperti menembak kita semua. Ini adalah pukulan bagi negara kita. Orang ini (Karlov) adalah duta negara yang menjaga dunia dari kehancuran. Orang ini telah bekerja demi hubungan bilateral," ujar Zakharova, dikutip Tass.
Ia menjelaskan, delegasi Rusia sebelumnya telah mengadakan pembicaraan dengan Turki pada awal Desember di Kota Alanya. Program kunjungan delegasi Rusia dipersiapkan sendiri oleh Karlov.
"Kami baru saja selesai melakukan pembicaraan dengan Turki. Delegasi Rusia baru kembali dari Kota Alanya, yang tentu saja bersama duta besar kami. Ia menjalankan program kunjungan bilateral demi memecah kebuntuan," jelasnya.
Zakharova mengatakan, tindakan pembunuhan Karlos merupakan tindakan terorisme. Karlov dibunuh oleh seorang pria bersenjata dalam acara pembukaan pameran foto bertema "Russia from Kaliningrad to Kamchatka in the eyes of a traveler" di Ankara.
Tiga orang lainnya dilaporkan menderita luka-luka. Namun, Kedutaan Besar Rusia di Ankara mengatakan, tidak ada warga negara Rusia yang menjadi korban luka.