REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei sejumlah lembaga riset opini publik dalam beberapa waktu terakhir mengisyaratkan satu kesimpulan yang sama, yaitu Pilkada DKI 2017 diprediksi bakal berlangsung dalam dua putaran. Berdasarkan jajak pendapat yang mereka lakukan sampai Desember ini, tidak ada satu pun kandidat yang mampu memperoleh 50 persen plus satu suara atau menang satu putaran.
Baik pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi), Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi), maupun Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), sama-sama punya peluang untuk lolos ke putaran kedua. Hasil survei lembaga riset Poltracking pimpinan Hanta Yuda pada 7-17 November lalu menunjukkan, elektabilitas Agus-Sylvi berhasil mengungguli para pesaingnya dengan perolehan suara 27,92 persen.
Ahok-Djarot hanya memperoleh 22 persen dan Anies-Sandi 20,42 persen. Sementara, responden yang tidak menjawab atau merahasiakan pilihannya sebanyak 29,66 persen.
Indikator Politik Indonesia juga mengungkap temuan yang hampir serupa. Menurut hasil survei lembaga riset pimpinan Burhanuddin Muhtadi itu pada 15-22 November lalu, elektabilitas Agus-Sylvi menempati posisi tertinggi dengan perolehan suara 30,4 persen, disusul Ahok-Djarot 26,2 persen, lalu Anies-Sandi 24,5 persen. Sementara, responden yang tidak menjawab sebanyak 18,9 persen.
Dalam survei yang dilakukan Charta Politika pada 17-24 November lalu pun, Agus-Sylvi juga memimpin dengan perolehan suara sebesar 29,5 persen, disusul Ahok-Djarot 28,9 persen, dan Anies-Sandi 26,7 persen. Sementara, responden yang merahasiakan pilihannya sebanyak 14,9 persen.
Selanjutnya, jajak pendapat yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 3-8 Desember lalu mengungkap, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi berada di urutan teratas dengan perolehan suara responden 33,6 persen, disusul pasangan Ahok-Djarot 27,1 persen, dan Anies-Sandi 23,6 persen. Sementara, responden yang belum menjawab sebanyak 15,7 persen.
Beberapa waktu lalu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Dodi Ambardi juga merilis temuan mereka tentang Pilkada DKI. Menurut survei yang dilakukan lembaga itu pada 3-11 Desember lalu, elektabilitas Ahok-Djarot berada di urutan teratas dengan perolehan suara 31,8 persen. Berikutnya, disusul oleh Agus-Sylvi 26,5 persen dan Anies-Sandi 23,9 persen. Sementara, responden yang merahasiakan pilihannya sebanyak 17,8 persen.
Dari kelima lembaga survei di atas, hanya LSI Dodi yang memenangkan Ahok-Djarot. Sementara, empat lainnya memenangkan Agus-Sylvi. Namun, jika hasil survei kelima lembaga ini dikumpulkan dan dibuat angka rata-ratanya, maka akan diperoleh elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 29,58 persen, Ahok-Djarot 27,2 persen, dan Anies-Sandi 23,82 persen. Sementara, undecided voters atau pemilih yang tidak menjawab sebanyak 19,39 persen.
"Hasil rata-rata lima lembaga survei tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pasangan Agus-Sylvi setidaknya sudah mengantongi tiket untuk melaju ke putaran kedua Pilkada DKI 2017,"kata peneliti dari LSI Denny JA, Adrian Sopa, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/12).
Dia mengatakan, waktu yang tersisa menjelang pemungutan suara Pilkada DKI 2017 kurang dari dua bulan lagi. Menurut Adrian, begitu banyak kendala di lapangan yang membuat Ahok sulit untuk meraih dukungan mayoritas pemilih Jakarta.
"Jika tidak tumbang di putaran pertama, Ahok bakal kalah telak di putaran kedua Pilkada DKI, baik oleh Agus maupun Anies," kata Adrian.