Selasa 20 Dec 2016 18:37 WIB

Kegiatan Sekolah di Pidie Jaya Dimulai 3 Januari

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) mengikuti proses belajar mengajar di tenda darurat pasca sekolah mereka roboh akibat gempa 6,5 SR di Desa Paru Keude, Kecamatan Bandar Baro, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (16/12).
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) mengikuti proses belajar mengajar di tenda darurat pasca sekolah mereka roboh akibat gempa 6,5 SR di Desa Paru Keude, Kecamatan Bandar Baro, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Pemerintah memprioritaskan kegiatan belajar mengajar berjalan normal pascagempa bumi Pidie Jaya Aceh pada 3 Januari mendatang. Data BNPB ada 271 bangunan sekolah rusak dan 86 sekolah rusak berat.

Kegiatan belajar mengajar akan dimulai pada 3 Januari 2017. Sekolah akan tetap berjalan seperti biasanya dengan menggunakan tenda. Pembersihan diharapkan akhir Desember 2016 sudah selesai. Dan 86 sekolah yang menjadi awal dan sudah ada indikasi merah dan kami prioritaskan.

Klaster Pendidikan telah melakukan verifikasi lapangan terhadap gedung sekolah di Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireuen. Tim memprioritaskan 86 sekolah rusak, dan hari ini Selasa (20/12), sudah diverifikasi 13 lokasi. Verifikasi dilakukan Oleh Kementerian PU PERA, Kemendikbud, BPKP, BNPB dan dinas terkait.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan akhir Januari akan ditargetkan sekolah sudah menggunakan bangunan sekolah darurat/sementara. "Dan sudah tidak ada lagi yang belajar di bawah tenda," ujarnya dalam keterangan tertulis BNPB, Selasa (20/12).

Sekretaris Utama BNPB, Dody Ruswandi mengatakan dalam keadaan darurat kita semua terlindungi oleh UU No.24 tahun 2007. "Jalankan saja yang sudah terverifikasi di 13 lokasi yang sudah ditentukan. Silakan bangun kelas darurat, namun tetap memenuhi syarat standar keamananan kegiatan belajar mengajar" ujarnya.

Pemerintah menargetkan pembangunan permanen sekolah selama 6 bulan pengerjaan dan bangunan keseluruhan sekolah ditargetkan akhir tahun 2017. Targetnya adalah pembangunan kembali semua bangunan yang rusak akibat gempabumi. Namun prioritas pertama adalah fasilitas umum, seperti sekolah, masjid, dan sebagainya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement