REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) mewujudkan sebuah Klinik Apung yang melayani masyarakat miskin di wilayah perairan laut timur Indonesia. Klinik Apung yang akan melayani layanan kesehatan di Kepulauan Maluku dan Papua ini, diberinama tokoh pemberdayaan Muhammadiyah, almarhum Said Tuhuleley.
Direktur Utama Andar Nubowo mengungkapkan, pemilihan nama klinik apung dengan nama Said Tuhuleley merupakan penghargaan dari LazisMu, bahwa yang bersangkutan merupakan simbol 'pejuang kaum marginal' di lingkungan Muhammadiyah. "Semasa menjadi Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah hingga berpulang pada 9 Juni 2015 lalu, Said gigih menjalankan berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin," katanya, Selasa (20/12).
Selama hidupnya, Said dikenal getol membumikan konsep 'dakwah sosial' ala Muhammadiyah dalam praktik sehari-hari. Bahkan, dia telah berjasa menghidupkan semangat melayani kaum dhuafa. Karena itulah, Muhammadiyah melalui LazisMu menetapkan nama 'Said Tuhuleley' sebagai nama klinik apungnya.
"Klinik apung 'Said Tuhuleley' dibangun di atas sebuah kapal pesiar berukuran sekitar 3,5 meter x 15 meter. Klinik ini akan memberi pelayanan kesehatan kepada kaum miskin di wilayah kepulauan Maluku hingga Papua secara periodik," ujarnya.
Saat ini, pembangunan klinik apung 'Said Tuhuleley' dalam proses penelesaian di sebuah galangan kapal di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Diharapkan, kapal bisa dioperasikan pada saat sidang Tanwir Muhammadiyah, Februari 2017.
Pembangunan klinik apung 'Said Tuhuleley' menghabiskan dana sekitar Rp 2 miliar. Biaya tersebut hanya meliputi konstruksi kapal, belum termasuk peralatan medisnya. Sumber dana diperoleh dari masyarakat yang menyalurkan donasinya melalui Lazismu.
Andar mengatakan, terkait biaya operasional klinik, ia yakin akan ada masyarakat yang menjadi donatur tetap untuk biaya operasional klinik ini. Keyakinan Andar tidak berlebihan. Sebab, masyarakat selama ini terbukti selalu mendukung program Lazismu yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan kaum dhuafa. "Alhamdulillah, masyarakat percaya pada kredibilitas Lazismu sebagai lembaga pengumpul dan penyalur dana sosial," katahnya.