Rabu 21 Dec 2016 02:37 WIB

PLN NTB: Kedatangan Kapal Listrik Turki Ditunda

Kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat mengatakan kedatangan "Karpowership" atau kapal pembangkit listrik "Gokhan Bey" dari Turki ditunda hingga Februari 2017. "Rencana awal akan datang pada akhir 2016. Mudahan Februari sudah masuk ke Lombok," kata Karyawan Aji, di Mataram, Rabu (21/12).

Karyawan mengatakan, Karpowership adalah kapal apung pembangkit listrik sewa antara PLN dan keluarga Karadeniz, sebagai bagian dari program 35.000 mega watt (MW) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, hingga 2019 mendatang. Kapal yang akan menghasilkan energi listrik sebesar 60 MW itu nantinya akan ditempatkan di perairan komplek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat.

Kedatangan kapal listrik tersebut, kata Karyawan, nantinya akan menggantikan peran mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewaan dengan kapasitas 60 mW. "Semua mesin pembangkit akan habis masa sewanya pada Maret 2016. Makanya mudahan Februari nanti kapal listrik itu sudah tiba," ujarnya.

Pihaknya sudah mengurus berbagai izin operasional agar kapal pembangkit listrik dari Turki itu bisa beroperasi di Pulau Lombok. PLN juga sudah membangun jaringan transmisi yang nantinya dihubungkan dengan jaringan listrik dari kapal listrik tersebut."Nanti jaringan listriknya dari kapal ke gardu induk yang terhubung dengan sistem kelistrikan Lombok yang sekarang sedang dibangun," ucapnya.

Menurut Karyawan, sistem Lombok merupakan yang terbesar, dengan daya mampu sebesar 285 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 230 mW, sehingga ada kelebihan daya sebesar 55 mW.Berbeda dengan sistem Sumbawa yang hanya memiliki daya mampu sebesar 37,7 mW dengan beban puncak sebesar 38 mW. Begitu juga dengan sistem Bima memiliki daya mampu sebesar 43,3 mW dengan beban puncak sebesar 42,7 mW.

Oleh sebab itu, lanjut dia, pasokan energi listrik di Pulau Sumbawa, masih perlu ditingkatkan, mengingat kebutuhan masyarakat dan dunia usaha di lima kabupaten/kota di pulau tersebut terus berkembang. "Kami sudah membangun beberapa pembangkit listrik di Pulau Sumbawa, untuk meningkatkan daya pasok. Kapal listrik dari Turki juga nantinya bisa dipindahkan ke Pulau Sumbawa, ketika proyek pembangkit di Pulau Lombok sudah rampung," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement