REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Hingga 20 Desember 2016, sekitar 37.500 orang telah dievakuasi dari kota Aleppo yang hancur akibat perang. Proses evakuasi ini diperkirakan akan selesai pada Rabu (21/12).
"37.500 orang telah dievakuasi dari Aleppo sejauh ini. Targetnya ialah menuntaskan seluruh evakuasi hingga besok," terang Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu melalui akun Twitter pribadinya @MevlutCavusoglu pada Selasa (20/12).
Di sisi lain, Komite Internasional dari Red Cross mengungkapkan, bahwa jumlah warga telah berhasil mereka evakuasi sejak Kamis lalu sebanyak 25 ribu orang dari Aleppo Timur dan 750 orang dari desa-desa di Fuaa dan Kafraya. Selain itu, Komite Internasional Red Cross juga menyatakan bahwa operasi yang mereka lakukan masih akan terus berlanjut.
Seperti dilansir CNN, jumlah penduduk dan pemberontak yang masih terperangkap di Aleppo Timur masih belum dapat dipastikan. Akan tetapi stasiun televisi Ekhbariya TV melaporkan bahwa tentara Suriah menggunakan loudspeaker untuk mendesak para pemberontak yang tersisa untuk segera meninggalkan area tersebut dan memberi peringatan bahwa mereka akan 'menghapus' sisa-sisa terorisme dalam beberapa jam ke depan.
Juru bicara Free Syirian Army, Osama Abo Zaid, memperkirakan evakuasi dapat diselesaikan pada Selasa. Juru bicara dari aliansi pemberontak yang didukung Turki ini juga mengatakana da sekitar 100 bis dan 400 mobil pribadi yang siap untuk meninggalkan kota tersebut.
"Beberapa penduduk takut untuk meninggalkan Aleppo dan bertahan di tenda saat udara dingin, sehingga emutuskan untuk tetap bertahan di rumah-rumah mereka," kata Zaid speerti dilansir CNN.
Proses evakuasi warga Aleppo, saat ini, bisa dilakukan atas bantuan pemerintah Turki dan Rusia. Pada Selasa lalu, Menteri Cavusoglu telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Moskow untuk mendiskusikan konflik Suriah.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, tidak ada solusi militer untuk mengatasi krisis Suriah. Oleh karena itu, Lavrov menyambut upaya evakuasi warga dari beberapa lokasi di Suriah dan memberi bantuan agar proses evakuasi dapat berjalan aman dan sukses.
Lavrov juga mengatakan, ketiga negara yang berdiskusi juga akan berupaya mengakhiri pertempuran yang terjadi dan menyediakan sebuah lingkungan untuk proses politik yang efisien dan konklusif di Suriah.