REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) langsung mengecam pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki pada Senin (19/12) dan menawarkan membantu menyelidiki serangan tersebut. "Amerika Serikat mengecam pembunuhan Duta Besar Rusia Andrey Karlov hari ini di Ankara," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
"Doa kami bersama orang-orang yang dia sayangi, warga Rusia, dan korban lain yang terluka dalam penembakan ini."
"Kami siaga menawarkan bantuan untuk Rusia dan Turki saat mereka menyelidiki serangan keji ini," tambah dia sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Selasa (20/12).
Kerry menyebut, pembunuhan tersebut sebagai "serangan terhadap hak seluruh diplomat untuk maju dan mewakili negara mereka dengan aman dan selamat di seluruh dunia."
Kementerian Luar Negeri AS belum menyatakan, siapa kemungkinan dalang di balik serangan itu, yang menurut saksi mata dilakukan oleh pria bersenjata yang ingin "balas dendam" untuk Aleppo.
Pasukan Rusia berperan penting dalam membantu pasukan pemerintah Suriah merebut kembali kota Aleppo dari pasukan pemberontak di negara tetangga Turki, Suriah, pekan lalu.
Washington sebelumnya mengingatkan Moskow bahwa dukungannya bagi rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad berisiko meradikalisasi para pemberontak moderat dan meningkatkan dukungan bagi ekstremis.