REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Petugas penjaga pantai Badan Penyelemat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu mengancam akan menarik personel dari pos penjagaan. Langkah tersebut diambil menyusul ketiadaan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
"Sudah dua tahun kami tidak mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah daerah,’’ kata Sekretaris Balawista Palabuhanratu, Yanyan Nuryanto kepada Republika.co.id, Rabu (21/12). Padahal, selama ini petugas penjaga pantai Balawista menjadi ujung tombak dalam menjaga keselamatan pengunjung obyek wisata pantai.
Selama ini terang Yanyan, petugas Balawista ditempatkan di 16 pos pelayanan dengan jumlah personel sebanyak 108 orang. Pos penjagaan di antaranya Palabuhanratu, Pangumbahan, Ujunggenteng, Minajaya, Cibangban, dan Karanghawu. Namun, kata Yanyan, saat ini Balawista mengalami kendala ketidakmampuan anggaran operasional.
Salah satunya akibat ketiadaan dukungan anggaran dari pemerintah daerah. "Rencananya, Balawista akan menarik atau mengurangi jumlah anggota di lapangan,’’ ujar Yanyan.
Langkah ini terpaksa diambil sambil menunggu adanya respon dari pihak yang memiliki kepentingan dalam hal ini Pemkab Sukabumi dan pelaku usaha pariwisata. Penarikan dilakukan bersamaan dengan akan datangnya momen libur Natal dan Tahun Baru.
Yanyan mengungkapkan, bila hingga 24 Desember nanti belum ada kepastian dukungan anggaran maka langkah penarikan petugas pennjaga pantai akan dilakukan. Awalnya, penarikan petugas penjaga pantai akan dilakukan pada 20 Desember. Langkah tersebut dimundurkan karena masih menunggu arahan dari pembina Balawista.
Menurut Yanyan, tuntutan adanya perhatian terhadap Balawista sudah disampaikan pada 2015, lalu. Namun sayangnya, hingga kini janji untuk membantu Balawista belum juga dilaksanakan.