REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puncak peringatan Hari Ibu tingkat Kota Bandung akan dimeriahkan oleh serangkaian aktivitas inspiratif yang akan memotivasi para perempuan. Diharapkan dari aktivitas itu para ibu akan lebih kreatif dan mampu berdaya bagi dirinya sendiri.
Ketua Forum Rembug Peduli Bandung Sehat (FRPBS) Kota Bandung, Atalia Ridwan Kamil mengatakan acara tersebut digelar berangkaian dengan peringatan Hari Dewi Sartika yang jatuh pada tanggal 4 Desember lalu. Dengan semangat Dewi Sartika, Atalia ingin mengajak para perempuan untuk menjadi pilar yang kokoh bagi keluarga dan kaumnya sendiri.
“Perempuan adalah pilar bangsa dan pilar keluarga. Ia dapat menjadi pilar yang kokoh ketika perempuan punya kapasitas untuk dirinya sendiri,” ujar Atalia kepada wartawan, Rabu (21/12).
Atalia mengatakan, kegiatan 'Perempuan Inspiratif Kota Bandung' ini akan berisi berbagai seminar bertajuk 'All About Woman' dengan menghadirkan berbagai pakar di bidangnya. Kegiatan ini pun, akan mengangkat isu-isu penting berkaitan dengan kehidupan perempuan. Yakni, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga isu-isu sosial.
“Nanti akan dibahas tentang kesehatan perempuan, mulai dari problematika pubertas, masa persiapan kehamilan, hingga masa menopause,” kata Atalia.
Panitia juga, kata dia, akan menghadirkan para tokoh perempuan inspiratif yang akan memberi motivasi dan wawasan di pertemuan tersebut. Salah satunya, adalah seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus serta survivor HIV-AIDS.
Atalia mengatakan kegiatan ini akan dilaksanakan tepat pada Hari Ibu, 22 Desember 2016 mendatang di alun-alun dan Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum. Sebanyak 58 komunitas yang bergerak dalam bidang perempuan akan terlibat dalam ajang ini. Dipastikan, ada 500 orang akan hadir.
Sebenarnya, kata dia, ia inginnya yang hadir bisa lebih banyak dari jumlah tersebut. Karena, komunitas perempuan di Bandung jumlahnya banyak sekali. "Tapi karena kapasitas tempatnya terbatas, mau nggak mau kami harus membatasi. Tapi mudah-mudahan tahun depan kita bisa merangkul lebih banyak lagi,” kata Atalia.
Atalia sendiri, mengaku bangga dengan antusiasme para komunitas perempuan terhadap penyelenggaraan acara tersebut. Meskipun kegiatan semacam ini baru pertama kali diadakan, namun peserta yang ingin mendaftar telah melebihi kapasitas. Ini, menjadi bukti tingginya semangat perempuan Kota Bandung untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan mereka.
Perwakilan panitia, Keri Dandan Riza Wardana mengatakan, acara ini juga akan dimeriahkan oleh flash mob dan pembuatan video manuquin challenge sebagai bentuk kreativitas perempuan Kota Bandung. “Kami ingin acara ini juga menumbuhkan kreativitas para perempuan. Karena orang kreatif Bandung itu lahir dari ibu yang kreatif,” katanya.
Selain itu, kata dia, ada pula penganugerahan penghargaan kepada para perempuan inspiratif Kota Bandung yang telah berdedikasi dengan segala kapasitas yang dimilikinya untuk meningkatkan harkat perempuan di kota ini.
Pemkot Bandung juga, ingin menumbuhkan kembali semangat Dewi Sartika, semangat perempuan dengan memperingati kongres perempuan pertama pada 22 Desember 1928. "Inti dari kegiatan ini adalah memberikan informasi yang dikemas secara kreatif,” katanya.