REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Jakarta Selatan memperketat pengamanan setelah sekolompok teroris yang membawa bom ditangkap di daerah Tangerang Selatan pada Rabu (21/12) pagi. Segala jenis kendaraan yang ingin masuk markas Polres Jaksel pun diperiksa satu persatu.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, tampak kendaraan roda empat atau pun roda dua diperiksa oleh sekitar 10 polisi di pintu masuk Markas Polres Jaksel. Mobil-mobil khususnya diperiksa dengan pendeteksi bom dan memeriksa surat-surat kendaraan.
Kasubag Humas Polres Jaksel, Kompol Purwanta mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan sudah sesuai dengan SOP yang berlaku. "Benar bahwa kami Polres Metro Jaksel melakukan pengamanan secara rutin sesuai SOP yang berlaku," ujar Purwanta saat ditemui di lokasi.
Menurut dia, pihaknya saat ini juga melakukan kegiatan pengamanan menjelang natal dan tahun baru 2017, sehingga dapat membuat masyarakat merasa aman dari ancaman terorisme. "Kita meberikan rasa aman kepada masyarakat yang akan melakukan persembahyangan atau pun yang melakukan liburan," ucapnya.
Ia tak menampik bahwa pengamanan yang dilakukannya tersebut dilakukan lantaran ada sekelompok teroris yang digrebek di Tangsel. "Ya kemungkinan arahnya demikian, namun memang tugas ini kita laksanakan sesuai dengan protap yang kita laksanakan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Polisi l menangkap jaringan teroris di Tangerang Selatan, Rabu (21/12) pagi. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penangkapan terhadap kelompok teroris tersebut dilakukan di dua tempat, yaitu di Jalan Raya Serpong-Tangsel dan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong-Tangsel.
Setidaknya ada empat teroris yang digrebek oleh polisi, yaitu Adam Noor Syam, Omen, Irwan dan Helmi. Namun, tiga di antarnya tewas lantaran terpaksa ditembak polisi. "Tersangka sempat melakukan perlawanan dengan mengambil bom yang sudah jadi sehingga langsung dilakukan tindakan represif yang mengakibatkan tewasnya ketiga tersangka (Omen, Irwan, dan Helmi)," kata Argo.