REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan di DIY tidak ada sweeping. Kalau ada yang melakukan hal itu, pemerintah sudah tidak kompromi, meskipun pelakunya masih anak-anak di bawah umur.
"Akan kami tindak tegas," kata Sultan HB X pada wartawan menjawab usai melantik Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sulistyo, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (21/12).
Meskipun tidak ada instruksi dari Kapolri, kata Sultan menambahkan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas bila ada yang melakukan sweeping. Selanjutnya terkait Yogyakarta yang sudah dipenuhi oleh wisatawan, Sultan mengharapkan masyarakat Yogyakarta bisa menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan baik, wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Secara terpisah ketika ditanya soal kesiapan Pemkot Yogyakarta menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sulistyo mengatakan untuk jaminan keamanan di Kota Yogyakarta, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Forum Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta serta Kapolres Kota Yogyakarta. Kapolres Kota Yogyakarta, kata dia, sudah menyiapkan penjagaan di 68 titik kegiataan keagamaan. Di tempat peribadatan harus disterilkan.
"Setelah disterilkan, harus dilakukan penutupan dan penjagaan. Pintu-pintu peribadatan hanya dijadikan dua pintu yakni pintu masuk dan keluar," tuturnya.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di Malioboro petugas yang tergabung dalam Jogoboro selalu siap mengawal Malioboro. Dia mengimbau agar penjual makanan dan lain-lain di sekitar Malioboro agar tidak mematok harga yang lebih tinggi daripada biasanya.