Rabu 21 Dec 2016 18:47 WIB

Kapolri: Penggerebekan Bom Tangsel Pengembangan dari Bom Panci

Mobil jenazah memasuki tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Mobil jenazah memasuki tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pengerebekan sebuah kontrakan di Setu Tangerang Selatan dengan ditemukannya bom dan terduga teroris, merupakan pengembangan dari seorang wanita berinisial D yang menyerang Jakarta beberapa waktu lalu dengan bom panci.

"Dari pengembangan itu diketahui ada satu sel lagi yang akan melakukan serangan di Jakarta. Kemudian dilakukan penangkapan satu orang, dan satu orang ini mengatakan bahwa di kontrakan ada tiga orang dan ada bom-nya juga," kata Kapolri Jend Pol Tito Karnavian usai memberikan ceramah di Kampus Untirta di Serang, Rabu (21/12).

Menurut Kapolri, pada saat dilakukan penangkapan atau penggeledahan sekitar pukul 10.00 WIB di daerah Setu Tangsel, terjadi perlawanan terhadap petugas oleh para tersangka dengan akan mengaktifkan bom. Kemudian petugas tidak mau mengambil risiko dan dilakukan tembakan.

"Ingat prinsip proporsional. Proporsional itu, petugas dapat melakukan tindakan yang mematikan kalau seandainya dia juga mendapatkan ancaman yang mematikan," kata Kapolri.

Ia mengatakan, karena petugas mendapatkan ancaman yang mematikan yakni dengan ancaman bom, maka otomatis petugas melakukan penembakan dan kemudian tiga orang meninggal dunia. "Informasi yang saya dapatkan tadi, ada lima bom aktif yang sudah siap. Kemudian sedang dijinakkan oleh petugas dari Jibom," kata Kapolri.

Menurut dia, bom tersebut rencananya akan diledakkan di pos polisi di daerah Tangsel juga. Modusnya mirip dengan yang terjadi di Tangsel yang waktu penyerangan petugas dengan pisau beberapa waktu lalu. "Jadi begitu petugas datang dan berkumpul, bom itu akan diledakkan," katanya.

Kapolri menyebutkan tersangka teroris yang ditangkap yang masih hidup berinisial AD. Kemudian yang meninggal OM, IR dan HL.

Sebelumnya Densus 88 melakukan penggerebekan rumah terduga teroris Rabu, 21 Desember 2016 sekitar pukul 09.00 WIB di sebuah kontrakan yang beralamat di RT 002/RW 01 Desa Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

Dalam proses pengamanan/penegakan hukum, dapat diamankan satu orang terduga Pelaku Tindak Pidana Terorisme dan dilakukan upaya tegas yang mengakibatkan tiga pelaku tewas di tempat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement