Rabu 21 Dec 2016 21:45 WIB

Richard Marx Anggap Maskapai Ini tak Bisa Tangani Penumpangnya

Richard Marx
Foto: EPA
Richard Marx

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Penyanyi era 80-an Richard Marx terpaksa membantu kru pesawat Korean Air menangani seorang penumpang yang mengganggu selama penerbangan. Sang penyanyi mengaku harus turun tangan karena ia merasa pihak maskapai kurang sigap dalam menangani penumpang tersebut.

Marx dan istrinya terbang dari Hanoi, Vietnam, menuju Bandara Incheon, ketika seorang penumpang tiba-tiba menyerang penumpang lain. Ia sempat menceritakan keadaan tersebut lewat Twitternya. "Penumpang di sebelah kami menyerang penumpang lain dan kru. Kru tapi kurang terlatih," katanya, sembari mengunggah sejumlah fotonya yang berusaha menenangkan penumpang yang melakukan penyerangan.

Foto-foto yang diunggah ke akun Twitter Marx, diambil oleh istrinya model Daisy Fuentes. Terlihat seorang penumpang pria seperti sedang mencengkeram pramugari di rambutnya dan seorang pramugari lainnya tampak memegang senjata pengejut listrik. 

Fuentes mengatakan kru yang seluruhnya wanita kelihatan tidak tahu bagaimana menggunakan senjata pengejut itu atau cara mengikat tali ke penumpang yang mengamuk. Fuentes menilai para kru tidak pernah bisa benar-benar menguasai penumpang itu. 

Kegaduhan dalam pesawat berlangsung selama empat jam sampai ia dan beberapa penumpang pria turun tangan. Mereka mengikat penumpang itu dengan tali. Penumpang tersebut akhirnya diserahkan ke polisi saat mendarat dan diganjar dengan pelanggaran aturan aviasi. 

"Korean Air harusnya diberi sanksi karena tidak tahu cara menangani insiden seperti itu tanpa campur tangan penumpang," kata Marx di Facebook-nya. 

Juru bicara Korean Air Sung Suk-Jae mengatakan seluruh kru sudah menjalani pelatihan keamanan dan bertindak sesuai protokol. Sung namun mengakui kalau kru mendapat bantuan dari penumpang dan kasus ini akan diselidiki lebih lanjut, dilansir dari Malay Mail Online.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement