Rabu 21 Dec 2016 23:08 WIB

Ketum Baru Hanura Harus Patuhi Pakta Integritas

 Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto memberikan sambutannya saat membuka pembukaan Rapat Pimpinan Nasional III Hanura di Jakarta, Sabtu (24/1). (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto memberikan sambutannya saat membuka pembukaan Rapat Pimpinan Nasional III Hanura di Jakarta, Sabtu (24/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Hanura Wiranto yang telah menyatakan mengundurkan diri dalam Munaslub Partai Hanura. Ia menekankan ketua umum baru partainya harus mematuhi pakta integritas yang ada.

"Ketua umum baru bukan menerima kendaraan bekas dan bisa seenaknya saja. Ada pakta integritas, apa yang akan dilakukan maka akan dilanjutkan dan dikembangkan," kata Wiranto di sela Munaslub Hanura di DPP Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu malam (21/12).

Wiranto mengatakan tradisi pemilihan ketua umum Hanura selalu jauh dari konflik. Pemilihan selalu mengedepankan musyawarah mufakat. 

Menurut dia, awalnya banyak muncul nama kandidat ketua umum. Namun setelah melalui musyawarah mufakat, mengerucut menjadi satu nama kandidat yang akan dipilih secara aklamasi. 

"Memang muncul banyak nama tapi melalui penjaringan ketat dan musyawarah mufakat, maka diputuskan satu nama sebagai caketum. Dan nama itu adalah saudara Oesman Sapta Odang," jelas Wiranto.

Wiranto mengatakan dalam Munaslub akan dilangsungkan agenda penyampaian pandangan umum dari masing-masing perwakilan daerah, kemudian acara dilanjutkan dengan aklamasi penentuan ketua umum baru.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement