Kamis 22 Dec 2016 06:35 WIB

World Halal Tourism Award 2017, Malaysia dan Turki Tetap Jadi Pesaing Berat Indonesia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Irwan Kelana
Gugusan pulau Tiga Gili (dari kiri kekanan, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air) di pesisir pantai Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB. NTB berhasil menjadi pemenang WHTA 2015.
Foto: Antara
Gugusan pulau Tiga Gili (dari kiri kekanan, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air) di pesisir pantai Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB. NTB berhasil menjadi pemenang WHTA 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama ini Malaysia dan Turki menjadi legenda halal dunia. Tiap tahun kedua Negara tersebut menjadi langganan pemenang World Halal Tourism Award  (WHTA). Namun pada WHTA  2016, kedua negara tersebut disalip oleh Indonesia.

Indonesia berhasil menyabet kemenangan 12 kategori dalam WHTA  2016 yang diumumkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, awal Desember 2016. Dari total 16 kategori yang dilombakan, Indonesia hanya mengikutsertakan 12 kategori dan semuanya menang.

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Kementrian Pariwisata Lokot Ahmad Enda Siregar mengatakan, Malaysia dan Turki tentunya tidak akan tinggal diam. “Tahun depan pun kedua negara tersebut akan tetap menjadi pesaing berat Indonesia dalam ajang pariwisata bertaraf  internasional. Meski begitu, Indonesia akan melakukan langkah lebih luas setelah kemenangan telak,” ujar Lokot, Senin (19/12/2016).

Menurut Lokot, kemenangan atas 12 kategori dalam WHTA 2016  merupakan sebuah bentuk kemajuan yang terus dilakukan dalam industri pariwisata halal. “Semua negara memiliki peluang yang sama untuk memenangkan WHTA 2016, hanya saja Indonesia bisa dengan sigap menunjukkan potensi yang selama ini belum bisa diperlihatkan,” ujarnya.

Jika tahun 2015 Indonesia hanya memboyong tiga kategori saja, tahun ini 12 kategori sekaligus dapat diraih dengan sumbangan dari pelbagai wilayah yang lebih luas. Lokot menyatakan jika hasil itu merupakan upaya bebenah dari potensi yang sangat kuat dari pariwisata halal.

Upaya bebenah yang dimuali dari Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016 memang membuahkan hasil. Kepedulian industri pariwisata dan masyarakat umum terhadap pintu wisata halal semakin besar.  Antusiasme tumbuh dan menumbuhkan industri pariwisata halal Indonesia yang bisa bersaing dengan standar internasional. "Antusiasme itu menjadi modal kita untuk melaju ke internasional,  kan awalnya cuma Lombok dan Sofyan Hotel saja (pemenang dalam WHTA 2015, Red)," kata Lokot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement