Kamis 22 Dec 2016 07:32 WIB

Ikatan Budaya Jaga Toleransi Masyarakat Sekitar Masjid Al Hidayah Bali

Rep: wahyu suryana/ Red: Damanhuri Zuhri
umat muslim di bali
Foto: Damanhuri Zuhri/Republika
umat muslim di bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Nurkhamid, menuturkan ikatan budaya memliliki pernanan sangat penting di kehidupan masyarakat Bedugul. Kecakapan masing-masing umat beragama menghormati budaya, dirasa menjadi aspek penting terjaganya toleransi.

"Salah satu yang paling dirasakan adalah peran ikatan budaya yang sangat membantu," kata Nurkhamid kepada Republika di Penganugeraha Masjid Percontohan Kementerian Agama, Selasa (13/12) lalu.

Ia menerangkan, setidaknya terdapat dua kebiasaan yang jadi alasan dan sudah mendarah daging di masyarakat Bedugul, baik bagi umat Islam maupun umat Hindu masing-masing. Nurkhamid merasa, umat Hindu yang memegang teguh falsafah kita semua bersaudara, ditambah umat Islam yang sangat halus berkomunikasi, menjadi ikatan budaya yang menjaga toleransi.

Karenanya, tidak mengherankan apabila Masjid Besar Al Hidayah mendapatkan peringkat dua tingkat nasional Masjid Paripurna dari Kementerian Agama. Selain itu, sarana dan prasarana pun sudah terbilang lengkap, termasuk kehadiran lembaga pendidikan madrasah dari berbagai tingkatan, ibtidaiyah, tsanawiyah sampai aliyah, semua ada di Masjid Al Hidayah.