Kamis 22 Dec 2016 09:14 WIB

Musim Dingin Ancam Anak-Anak Timteng di Wilayah Konflik

Seorang anak kecil dari kelompok minoritas Yazidi Irak terusir akibat ISIS.
Foto: nydailynews.com
Seorang anak kecil dari kelompok minoritas Yazidi Irak terusir akibat ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Musim dingin dan temperatur sangat rendah menyelimuti seluruh Timur Tengah sehingga mengancam jutaan anak yang terpengaruh krisis di wilayah tersebut, kata Dana Anak PBB (UNICEF) pekan ini.

UNICEF menghadapi kesenjangan dana sebanyak 38 juta dolar AS saat lembaga itu berusaha menyediakan bantuan penyelamat nyawa, termasuk pakaian dingin, selimut dan pasokan musim dingin, buat anak-anak dan keluarga. Dalam satu pernyataan pers, UNICEF mengatakan udara sangat dingin dengan temperatur berada pada titik beku.

Topan dan salju tebal diperkirakan menimbulkan kesulitan buat semua keluarga yang terpengaruh oleh konflik di Suriah dan Irak. Mereka sudah berjuang untuk bertahan hidup dengan kondisi sangat minim.

Banyak keluarga telah meninggalkan rumah mereka akibat kerusuhan dan kini tinggal di berbagai kamp serta pusat penampungan sementara, dengan perlindungan minim dari serangan udara dingin yang menembus kulit. "Bulan-bulan musim dingin bahkan lebih kejam buat anak-anak yang rentan di wilayah tersebut," kata Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Geert Cappelaere.

"Mereka lemah akibat kekurangan perawatan kesehatan dan kekurangan gizi selama berbulan-bulan, dan menderita infeksi pernafasan serius akibat udara dingin. Jika mereka tak memperoleh bantuan, musim dingin dapat menjadi hukuman berat lain buat banyak di antara mereka," kata pejabat UNICEF itu.

Banyak keluarga sudah lelah akibat bertahun-tahun konflik, dipaksa hidup di pengungsian dan menganggur. Sumber keuangan mereka sudah terkuras, sehingga mereka tak bisa membeli pakaian dan bahan bakar untuk penghangat.

Pada musim dingin saat ini, UNICEF berencana menjangkau lebih dari 2,5 juta anak di Suriah, Irak, Yordania, Lebanon, Turki dan Mesir dengan memberi pakaian hangat, selimut hangat dan bantuan uang kontan buat banyak keluarga. Banyak di antara mereka telah menyelamatkan diri dari konflik tanpa membawa harta mereka.

Reaksi musim dingin UNICEF memastikan anak-anak yang rentan di seluruh wilayah tersebut dan keluarga mereka memperoleh manfaat dari penghangat sekolah, pakaian hangat, seragam sekolah dan bantuan uang kontan. Dukungan musim dingin adalah tambahan bagi program yang dilancarkan UNICEF di bidang kesehatan, gizi, air dan kebersihan, perlindungan dan pendidikan.

Berbagai upaya sudah diluncurkan untuk membagikan perangkat musim dingin, termasuk pakaian, syal, sarung tangan, sepatu dan selimut hangat, serta paket bantuan uang kontan. Di Suriah, perangkat musim dingin telah dikirim buat hampir 50 ribu anak, termasuk di tempat penampungan anak-anak dari Aleppo Timur.

Sebanyak 95 ribu anak di Lebanon diberikan penghangat sekolah. Lebih dari 50 ribu anak di Yordania menerima bantuan uang kontan untuk musim dingin.

Di Irak, 38 ribu anak dan 400 perempuan hamil atau ibu yang menyusui telah menerima pakaian musim dingin. Namun keperluan melampaui dukungan. UNICEF baru menerima separuh dari 82 juta dolar AS dana yang sangat diperlukannya untuk membantu melindungi anak-anak yang rentan di seluruh wilayah tersebut dari serangan musim dingin, termasuk di daerah yang terkepung dan sulit dicapai.

Tanpa dana tambahan, UNICEF takkan bisa menyediakan tambahan pakaian musim dingin dan layanan penyelamat nyawa, sehingga lebih dari satu juta anak akan terancam udara dingin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement