Kamis 22 Dec 2016 09:36 WIB

Cuaca Buruk, Evakuasi Aleppo Berjalan Lambat

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Warga di kawasan timur Aleppo, Suriah, berkumpul dekat bus hijau untuk berangkat menuju lokasi evakuasi.
Foto: AP
Warga di kawasan timur Aleppo, Suriah, berkumpul dekat bus hijau untuk berangkat menuju lokasi evakuasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Evakuasi warga sipil dan kelompok oposisi di timur Aleppo, Suriah terus dilakukan pada Rabu (21/12). Upaya penyelamatan telah memasuki tahap akhir, namun sempat terhenti dan berjalan lambat karena beberapa faktor diantaranya cuaca buruk.

Lembaga bantuan anak-anak mengatakan salju berat sempat menghambat upaya menyelamatkan korban terluka. Mereka yang masih belum dewasa juga banyak mengalami kekuarangan gizi.

"Banyak yang akhirnya harus diamputasi karena luka yang tidak diobati tepat waktu. Anak-anak di sana juga lemah dan kekurangan gizi," ujar pernyataan dari lembaga tersebut.

Saat ini, sejumlah bus telah terlihat meninggalkan wilayah yang dikuasai oposisi negara itu. Kendaraan itu membawa orang-orang menuju berbagai daerah lainnya di Suriah yang dikuasai oleh pemerintah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) melaporkan Aleppo kini sepenuhnya berada dalam kontrol pemerintah negara itu. Kelompok oposisi telah keluar dari bagian timur kota dan hanya satu daerah kecil di pinggiran barat yang berada dalam kekuasaan mereka.

Meski demikian, pejabat PBB di Suriah mengatakan hal itu belum bisa dipastikan. Hingga saat ini, evakuasi masih berlanjut mengingat lambatnya upaya ini dilakaukan.

Juru bicara dari kelompok oposisi Tentara Pembebasan Suriah, Osama Abu Zaid mengatakan evakuasi berjalan lambat karena cuaca buruk. Belum semua anggota oposisi meninggalkan wilayah timur Aleppo.

Sebelumnya, evakuasi juga terhenti karena sekitar 60 bus yang akan membawa warga sipil ditahan. Kondisi ini membuat 3000 orang harus menunggu dalam cuaca dingin.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement