Kamis 22 Dec 2016 11:06 WIB

Penerbangan ke Pulau Sumbawa Kembali Normal

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, Sumbawa Besar
Foto: antara
Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, Sumbawa Besar

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Salahudin, Bima dan Bandara Brangbiji, Sumbawa hari ini kembali normal. General Manager Bandara Internasional Lombok I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, sebelumnya, operasional kedua bandara tersebut sempat ditutup akibat cuaca buruk yang melanda Pulau Sumbawa pada Rabu (21/12) kemarin. "Hari ini sudah beroperasi ke Sumbawa dan Bima," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (22/12).

Ia menjelaskan, ada tiga penerbangan ke Sumbawa dan empat penerbangan ke Bima dari Bandara Internasional Lombok setiap harinya. Berbeda dengan Bandara Internasional Lombok yang beroperasi hingga malam hari, Ardita menyatakan, untuk kedua bandara di Pulau Sumbawa tersebut jam operasionalnya tak lebih dari pukul 17.00 WITA.

"Keberangkatan tadi jam 06.00 Wita pagi, sudah mendarat (di bandara Bima dan Sumbawa)," lanjutnya.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Provinsi NTB Lalu Bayu Windia mengatakan, penerbangan ke dua bandara di Pulau Sumbawa tersebut sudah berjalan normal. "Hari ini ada penerbangan, saya tadi terbang perdana melalui WingsAir ke Bima," ungkapnya.

Dia menyampaikan, penutupan Bandara Bima dan Sumbawa kemarin tak lepas karena cuaca buruk, bukan karena banjir di area bandara. Ia mengaku belum dapat memastikan apakah penerbangan ke dua bandara di Pulau Sumbawa akan terus berlangsung normal, mengingat kondisi cuaca yang kerap berubah.  "Kalau cuaca buruk, mungkin kembali ditutup," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement