Kamis 22 Dec 2016 11:32 WIB

AS Hentikan Operasi Militer di Sirte

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Kota Sirte di Libya yang porak poranda karena perang.
Foto: AP
Kota Sirte di Libya yang porak poranda karena perang.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) telah secara resmi mengakhiri operasi militernya di Sirte, bekas benteng yang dikuasai ISIS di Libya. Pentagon meluncurkan Operasi Odyssey Lightning untuk membantu pasukan lokal mendorong para militan ISIS dari kota pesisir Sirte pada 1 Agustus lalu..

"Dalam kemitraan dengan Pemerintah Persatuan Libya, operasi berhasil dilakukan dengan tujuan utama untuk memungkinkan pasukan GNA mendorong ISIS dari Sirte," kata Africa Command, dalam sebuah pernyataan, dikutip Arab News.

Drone, senjata api, dan pesawat-pesawat tempur AS telah memukul mundur ISIS. Total ada 495 serangan yang dilakukan AS di Sirte.

"Kami bangga telah mendukung upaya menghilangkan terus ISIS di satu-satunya kota yang dikuasai di luar Irak dan Suriah," ujar perwakilan Pentagon, Peter Cook kepada wartawan.

Ia mengatakan, Amerika akan selalu siap membasmi militan ISIS jika Pemerintah Libya meminta bantuan kembali.

Pemimpin persatuan Libya, Fayez Al-Sarraj, mengumumkan operasi militer di Sirte telah berakhir. Namun, ISIS masih memiliki militannya di Libya, yang melakukan serangan bom bunuh diri di Benghazi, beberapa hari lalu.

Jatuhnya Sirte, kota asal Qaddafi yang terletak 450 kilometer dari Tripoli, adalah kemunduran besar bagi ISIS. Kelompok radikal itu juga menghadapi kekalahan besar di Suriah dan Irak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement