REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Para tokoh Muslim yang terdiri dari ulama, akademisi, pejabat, dan kaum intelektual mengadakan forum diskusi di Abu Dhabi untuk mempromosikan perdamaian di masyarakat Muslim. Fokus utama dalam diskusi ini yaitu membahas peran negara bangsa modern dan hubungannya dengan sejarah Islam, yang bertujuan untuk mempertahankan perdamaian di kawasan tersebut.
Selain itu, forum tahun ini juga bertujuan untuk meluruskan citra negatif Islam yang ada di beberapa bagian dunia dengan budaya perdamaian dan toleransi, yang telah menjadi kekuatan pendorong Islam.
Presiden forum diskusi, Syaikh Abdallah Bin Bayyah mengatakan, pentingnya pengetahuan kolektif para tokoh Islam. Saat ini, dunia Muslim memerlukan pemikir dan pemimpin untuk mengakomodir masyarakat moderen dengan mengganti kebencian menjadi perdamaian. "Umat Islam perlu menjadi contoh bagi dunia dimana Muslim selalu menjunjung tinggi kebenaran dan integritas Muslim," ujarnya.
Sektretaris Jenderal Forum Dr Muhammad Matar al-Ka'bi menambahkan, terorisme tidak ada hubungannya dengan Islam. Untuk itu, penting bagi semua pihak untuk menyampaikan prinsip-prinsip Islam yang sebenarnya. Seperti Islam Rahmatan lil alamin, Islam yang adil, membawa perdamaian dan stabilitas bagi semua bangsa.
"Peran negara Muslim menjadi hal yang penting untuk membawa ketertiban di dunia ini. Forum ini telah menjadi mercusuar bagi masyarakat Muslim,” Ujar Muhammad Matar al-Ka'bi seperti dilansir businesswire.com (21/12).
Forum ini ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama damai, keselamatan, keamanan dan persaudaraan. Adapun pelaku eksteremisme adalah pihak-pihak yang menggunakan Islam untuk kepentingan kelompoknya.