Kamis 22 Dec 2016 14:47 WIB

Mendag Minta Pedagang Laporkan Stok Beras

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta pedagang menyiapkan stok beras. Penyimpanan di gudang ini diminta didaftarkan agar tidak ada dugaan penimbunan.

Ia menyampaikan tiga hal strategis di bidang pangan yang dapat memengaruhi perekonomian nasional dan menyejahterakan masyarakat. Tiga hal ini yaitu distribusi, stabilitas harga, dan ketersediaan kebutuhan pokok.

"Distribusi kebutuhan pokok, stabilitas harga, dan ketersediaan barang kebutuhan pokok mempunyai peranan yang sangat strategis dalam perekonomian nasional, termasuk berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Batang,” ujar Enggar saat meresmikan Pasar Induk Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/12).

Enggar kembali meminta para pedagang menyiapkan stok beras untuk beberapa bulan ke depan tanpa perlu khawatir dianggap melakukan penimbunan. Selama gudang penyimpanannya didaftarkan dan stok akhir bulan dilaporkan ke Kemendag, maka tidak akan ada alasan dugaan penimbunan beras.

Selain itu, beberapa harga barang kebutuhan pokok yang harganya turun akan dijaga agar tidak semakin rendah.  Sehingga fluktusi harga masih dalam batas jangkauan normal agar semua pihak baik petani, pedagang, dan pembeli mendapatkan keuntungan serupa.

Sementara, dalam pembangunan pasar Batang, Pasar Induk ini memiliki luas 14.710 m2 dilakukan selama dua tahun (2015 dan 2016) dengan dana APBD sebesar Rp 76 miliar. Untuk memperbaiki kondisi pasar, Kemendahg memberikan bantuan sarana perdagangan berupa 50 cool box, 50 tenda, dan 50 gerobak kepada pedagang pasar dan UMKM. Pemberian sarana ini juga menjadi salah satu langkah nyata Kemendag mendukung dan memfasilitasi UMKM agar terus berkembang. “Pasar Batang ini merupakan salah satu pasar induk yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar. Berbagai komoditas dagangan untuk kebutuhan harian yang tersedia cukup lengkap dan murah. Situasi pasarnya pun cenderung aman dan mudah diakses,” kata Enggar.

Program revitalisasi pasar rakyat dinilai merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Mendag menekankan bahwa penguatan perdagangan dalam negeri yang efisien harus terus dilakukan guna meningkatkan daya saing pasar domestik. Kemendag juga terus berupaya meningkatkan agar citra pasar rakyat mampu tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pasar dan toko modern dengan menetapkan Prototipe Pasar Tipe A sampai dengan Tipe D.  Kemendag terus membangun pasar rakyat yang dilaksanakan melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement