REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jelang perayaan Natal, Pemkab Purwakarta mengajak anak-anak sekolah membantu membersihkan gereja. Para pelajar ini, sangat antusias membersihkan fasilitas ibadah tersebut. Keterlibatan mereka ini, merupakan kali pertama.
Bobby Mahesa (15 tahun), pelajar SMPN I Purwakarta, mengatakan, baru pertama kalinya masuk ke dalam gereja, serta membersihkan tempat ibadah umat Kristiani ini. Biasanya, hanya melihat gereja dari luarnya saja. Sekarang, bisa melihat jelas dan ikut membersihkan.
"Senang, bisa membantu antar sesama. Apalagi, teman saya juga ada yang beragama Kristen," ujarnya, kepada //Republika//, Kamis (23/12).
Menurutnya, dengan cara ini diharapkan menjadi pemersatu antar sesama. Sebab, pelajar yang berbeda keyakinan bisa saling menghormati. Bahkan, bisa saling menolong. Dengan begitu, lanjut Bobby, pada perayaan Natal lusa, dirinya berharap bisa berjalan dengan aman dan damai, tanpa ada masalah apapun.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, sengaja melibatkan pelajar Muslim turut membantu membersihkan gereja. Alasannya, supaya sejak dini tercipta toleransi antar mereka yang berbeda keyakinan. "Kita harus saling menghormati. Natal, merupakan perayaan besar umat Kristiani, makanya wajib dijaga supaya tercipta kedamaian," ujar Dedi.
Para pelajar ini, lanjut Dedi, dibawa ke sejumlah geraja. Seperti, Gereja Bethel Tabernakel dan Gereja Yos Sudarso. Kedua gereja itu, sering digunakan pelajar di Purwakarta untuk beribadah. Makanya, pelajar muslim tersebut dibawa ke kedua gereja itu. Supaya, mengetahui sarana ibadah teman-temannya.
Menurut Dedi, pada perayaan Natal 2016 ini, pihaknya menjamin keamanan umat Kristiani di Purwakarta. Sebab, saat ini, sudah ada Satgas toleransi antar umat beragama. Jadi, penganut agama lainnya ikut berkontribusi dalam menjaga keamanan dan kedamaian selama Natal. Adapun gereja di Purwakarta, jumlahnya ada tujuh unit.
Pihak Gereja Bethel Tabernakel mengapresiasi kegiatan bersih-bersih ala pelajar ini. Pastor Matius Suhardi mengucapkan terima kasih dan rasa syukurnya atas inisiasi yang dilakukan oleh bupati itu. Pasalnya, baru kali ini pelajar muslim turut dilibatkan dalam semangat toleransi beragama. "Kegiatan ini, membuat kami merasa aman dan damai," ujarnya.