Kamis 22 Dec 2016 16:16 WIB

MDMC Muhammadiyah Terjunkan Tim ke Lokasi Banjir Bima

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.
Foto: dok. BPBD
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menerjunkan tim tanggap bencana ke lokasi banjir bandang di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekretaris MDMC, Arif Nur Kholis mengatakan tim dari MDMC telah diturunkan untuk membantu penanganan banjir Bima bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Terkait Banjir di Kota Bima, MDMC mengirimkan Tim dari MDMC Dompu utk melihat kondisi lapangan di kota Bima," kata Arif kepada Republika.co.id, Kamis (22/12).

Kondisi saat ini, Arif menjelaskan, beberapa wilayah yang diterjang banjir masih mengalami pemadaman listrik, sehingga mematikan perangkat komunikasi. Dia mengungkapkan, pada Kamis siang ini, beberapa wilayah banjir sudah berangsur surut. Dan warga yang wilayah pemukimannya telah surut, beraktivitas membersihkan Rumah masing masing. "Aktivitas perkantoran dan sekolah masih lumpuh," ujarnya.

Untuk RS PKU Muhammadiyah Kota Bima, dia mengungkapkan, kondisinya sempat terendam setinggi 15 sentimeter. Namun sekarang, mulai beroperasi secara normal.  

Untuk mempercepat penanganan bencana, MDMC mengirimkan tambahan personil dari RS PKU Muhammadiyah Sumbawa dibantu Tim kesehatan dari RS Muhammadiyah di Jawa timur. Tugas mereka membantu warga terdampak banjir baik dari Layanan pengobatan maupun sisi pencegahan serta promotif.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement