REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Zakat (RZ) memberangkatkan tim sukarelawan untuk membangun sekolah darurat bagi anak-anak korban konflik di Rohingya, Myanmar. "Anak-anak di tempat pengungsian banyak yang sudah lama tidak mendapatkan ilmu di bangku sekolahnya," kata Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat, Nur Efendi dalam siaran pers di Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/12).
Nur menuturkan, sukarelawan Rumah Zakat itu sudah diberangkatkan, Rabu (21/12) malam. Mereka akan langsung bergerak membangun sekolah darurat di lokasi pengungsian. Sukarelawan itu, lanjut dia, akan melakukan kegiatan pembelajaran bagi anak-anak korban konflik tentang hiburan dan kegiatan pendidikan lainnya.
"Kami mencoba untuk membangun sekolah darurat untuk mereka agar ada hiburan dan ilmu yang mereka dapatkan selama tinggal di pengungsian," katanya.
Selain membantu pendidikannya, Rumah Zakat juga menyalurkan bantuan program Emergency Shelter serta menyalurkan paket makanan dan pakaian. Dia menyampaikan, bantuan yang disalurkan itu merupakan misi kemanusiaan keempat yang telah dilaksanakan tahun 2016 untuk Rohingya.
"Kami mohon doa dari seluruh warga Indonesia agar tim RZ bisa menunaikan tugas kemanusiaan ini dengan baik dan lancar serta dapat membawa manfaat bagi saudara-saudara kita di Myanmar," katanya.
Nur menambahkan, sebelumnya RZ telah memberangkatkan sukarelawan dan mendistribusikan paket bantuan logistik berupa beras, kacang-kacangan dan garam untuk 100 keluarga, serta 150 hijab bagi pengungsi muslim Rohingya. "Kami akan terus konsisten untuk melaksanakan misi kemanusiaan dan mengurangi beban saudara-saudara kita dimana pun berada," katanya.