REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga jenazah terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 Anti-Teror di Tangerang Selatan, saat ini berada di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur. Jenazah Omen, Irwan dan Helmi masih dalam proses post mortem dan ante mortem.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan tiga jenazah tersebut saat ini sudah dilakukan pemeriksaan post mortem. Yakni pemeriksaan investigasi dalam kaitan benda dan peralatan yang dimiliki oleh korban. Seperti kendaraan yang digunakan pelaku.
"Kami sudah sebar info siapa tiga orang itu, termasuk (informasi) dua orang diduga dari Tasikmalaya juga didapatkan karena sepeda motornya sama," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/12).
Selanjutnya kata dia, juga dilakukan pemeriksaan INAFIS berupa sidik jari. Hasil sidik jari secara online lanjut dia sudah bisa didapatkan dan sesuai dengan KTP dan daerah Dapil, yakni dua orang sudah terdata namun satu lagi masih ditelusuri.
Dua orang ini kata dia, yakni Irwan dan Helmi teridentifikasi merupakan warga Tasikmalaya. Akan tetapi, standar opersinal prosedur (SOP) untuk terduga teroris harus ada dilakukan post mortem dengan menghadirkan pihak keluarga untuk melakukan pemeriksaan sidik jari, gigi, dan DNA.
"Sampai saat ini belum dilakukan karena menyangkut orang tua, dan penyidik densus masih berupaya untuk menghubungi keluarga untuk ambil data ante mortem," katanya.
Oleh karena itu, Martinus menambahkan informasi dua orang sudah teridentifikasi warga Tasik tetap harus menunggu hasil ante mortem dengan menghadirkan pihak keluarga.