Kamis 22 Dec 2016 17:36 WIB

Said Aqil Minta Umat Islam Tingkatkan Kualitas Berantas Narkoba

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Ratusan peserta mengikuti penyuluhan akbar pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang diadakan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Gedung Smesco, Jakarta. (Ilustrasi)
Ratusan peserta mengikuti penyuluhan akbar pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang diadakan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Gedung Smesco, Jakarta. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Said Aqil Siroj, meminta umat Islam di Indonesia sebagai populasi Muslim terbesar tidak sombong. Pasalnya, peredaran narkoba di Indonesia seperti bebas berselancar, sehingga membutuhkan sikap serius dari umat mayoritas itu.

"Ketika orang Islam sombong, itu tidak ada artinya populasi Muslim terbesar, harus berkualitas berantas narkoba," kata Said Aqil saat memberi paparan di Deklarasi Perang Melawan Narkoba, Kamis (22/12).

Aqil menekankan, umat Islam di Indonesia tidak boleh lagi mengandalkan fakta populasi untuk berbangga hati, karena kenyataannya paparan narkoba belum mampu ditangani. Maka itu, dia berharap, ada rasa tanggung jawab yang mampu dihadirkan masing-masing individu Muslim di Indonesia.

Dikatakan Aqil, justru dengan fakta Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, ada banyak tanggung jawab besar kehidupan. Narkoba, menjadi salah satu yang tidak boleh diabaikan, dan menjadi perhatian besar setiap umat Islam di Indonesia. "Sebab, kalau kebenaran sudah dikalahkan dengan kebatilan, hancurlah tataran kehidupan di atas bumi," ujarnya.

Untuk itu, Aqil mendukung penuh kejaksaan agar segera membei vonis eksekusi kepada para bandar dan pengedar narkoba, sehingga hukum bisa benar-benar terlakasana. Di sisi lain, menurut dia, pemerintah juga harus menggencarkan rehabilitasi, kepada mereka yang menjadi korban.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement