REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan pemerintah mentargetkan proses rekonstruksi kerusakan bangunan pascagempa Aceh selesai pada akhir 2017. Beberapa kondisi kerusakan yang sangat berat diharapkan selesai pada 2018.
"Target untuk menyelesaikan rekonstruksi kerusakan bangunan pada akhir 2017. Maksimal pada 2018 semua proses rekonstruksi telah selesai," ujar Willem dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (22/12).
Dia melanjutkan, beberapa kerusakan memang membutuhkan waktu perbaikan yang cukup lama. Bangunan sekolah dan pesantren yang besar dan ditinggali banyak santri membutuhkan waktu lebih lama untuk perbaikan.
Lebih lanjut Willem menjelaskan masa tanggap darurat di Aceh telah berakhir pada 20 Desember lalu. Kini, Aceh memasuki masa transisi darurat. Masa transisi tersebut berlaku sejak 21 Desember hingga 20 Maret 2017.
Berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, masa transisi sosial diisi dengan memaksimalkan pelayanan umum serta pembangunan fasilitas sosial dan umum yang rusak.
"Kami juga akan mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan. Bangunan yang menjadi prioritas rehabilitasi dan rekonstruksi adalah sekolah, rumah sakit dan tempat ibadah," paparnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB, jumlah korban meninggal akibat gempa aceh sebanyak 104 orang. Pengungsi masih tercatat sebanyak 85.256 orang.