REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas khusus untuk membahas keanggotaan Indonesia di sejumlah organisasi internasional.
Presiden menyebut, saat ini Indonesia tercatat menjadi anggota dalam 233 organisasi internasional. Namun demikian, ia meyakini tidak semua keanggotaan tersebut efektif.
Presiden menekankan, keanggotaan Indonesia dalam organisasi-organisasi berskala internasional harus memberikan dampak positif yang nyata untuk kepentingan nasional. Ia tak mau Indonesia hanya sekadar ikut-ikutan menjadi anggota.
"Saya juga tidak ingin keanggotaan kita di organisasi internasional hanya ikut-ikutan, hanya mengekor, hanya membebek," ujarnya, Kamis (22/12).
Padahal, dengan menjadi anggota pada suatu organisasi, ada biaya yang harus dikeluarkan negara. Jokowi tak mau, uang negara yang sudah keluar tersebut terbuang percuma tak ada hasil.
"Artinya kita harus mempertimbangkan juga kemampuan dan efektivitas penggunaan uang negara yang kita pakai untuk organiasai-organisasi itu. Jangan sampai apa yang sudah kita berikan ke sana menjadi sia-sia karena tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi bangsa, bagi negara dan bagi rakyat," kata Jokowi.