REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menginstruksikan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror untuk mengejar terus jaringan teroris yang ingin melakukan aksi teror di Indonesia.
"Saya perintahkan agar jaringan ini dikejar terus," kata Kapolri usai memberikan kuliah umum Kebijakan Polri Dalam menjaga Keutuhan, Kerukunan dan Toleransi di Indonesia di Kampus Universitas Padjajaran Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/12).
Tito mengatakan Densus 88 telah berhasil menggagalkan kelompok yang akan melakukan ancaman teror pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
"Ada tiga kelompok yang berhasil digagalkan aksinya oleh adik-adik dari Densus, saya sangat apresiasi sekali, karena ancaman teroris ini merupakan masalah bagi kita semua," katanya.
Ia menyampaikan, tiga kelompok pelaku teror itu telah merencanakan pengeboman di Jakarta, kemudian di Bali, dan Tanggerang, Banten.
"Yang terakhir kemarin ini di Tangerang Selatan kami menemukan total 14 bom aktif yang disiapkan dan senjata api, bomnya berbentuk bom pipa dan ini sangat berbahaya," katanya.
Ia berharap tindakan Densus 88 itu dapat memberikan dampak efek kepada jaringan teroris lainnya agar tidak melakukan aksi teror di Indonesia.
"Penangkapan dari Payakumbuh, Deli Serdang dan Batam kemarin saya cukup konfiden, tapi tetap enggak boleh over konfiden harus tetap waspada," katanya.