Kamis 22 Dec 2016 19:49 WIB

Change.org: Presiden Jokowi Paling Banyak Dipetisi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Change.org mencatat sepanjang 2016  Presiden Jokowi menjadi pihak yang paling banyak dipetisi dengan 74 petisi dan disusul Kapolri dengan 31 petisi. Adapun petisi tentang polemik Ahok yang menistakan agama Islam paling banyak ditandatangani oleh masyarakat.

Cofounder Change.org, Usman Hamid mengungkapkan berdasarkan jumlah tanda tangan secara online, petisi polemik soal Ahok yang terbanyak ditandatangani. "Petisi polemik Ahok ditandatangani setidaknya 525.823 tanda tangan," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (22/12).

Di urutan kedua, petisi yang paling banyak ditandatangani adalah petisi soal toleransi dan kebinnekaan yang mengumpulkan 298.728 tanda tangan. Di urutan ketiga, petisi soal HAM Rohingya dengan 294.960 tanda tangan.

Di bawahnya adalah petisi Hak Konsumen seperti layanan Telkom, Uber dan Gojek yang mencapai 238.115 tanda tangan. Petisi lingkungan seperti Save Rembang, Qanun Aceh dan izin Lapindo dengan 195.700 tandan tangan dan terakhir petisi keadilan pidana seperti kasus JIS dan Dahlan Iskan dengan 157.717 tanda tangan.

Dari isu yang paling banyak muncul di petisi online, ia mengungkapkan petisi bubarkan FPI merupakan yang paling banyak muncul. "Ada 15 petisi online untuk bubarkan FPI. Petisi tolak Ahok enam petisi. Petisi dukung Ahok sembilan petisi," ujarnya.

Sedangkan petisi yang paling populer adalah soal 'Take back Aung San Suu Kyi's Nobel Peace Prize.  Ketika ditanya adanya petisi soal bubarkan MUI, Usman menyebut petisi tersebut tidak masuk kategori dengan terbanyak ditandatangai, terpopuler dan paling sering muncul. "Ada tapi belum masuk ke jumlah terbesar dan teratas," kata mantan Ketua Kontras ini.

Baca juga,  Isi Lengkap Petisi Pencabutan Nobel Nobel Perdamaian Suu Kyi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement