REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Selain memiliki visi misi yang juga tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Peraturan Daerah (Perda), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mempunyai enam skala prioritas. Salah satunya adalah penanganan transportasi dan kemacetan.
Untuk menangani masalah transportasi dan kemacetan, Pemkot Bogor melakukan terobosan untuk mengurai kemacetan dan memperbaiki sistem transportasi. Terobosan yang dibuat tidak hanya terbatas pada kebijakan perbaikan dan penataan angkutan umum, namun juga termasuk infrastruktur pendukungnya.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan salah satu langkah terobosan yang telah dilakukan Pemkot Bogor di bidang transportasi dan kemacetan yang paling fenomenal adalah dengan dikeluarkannya kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) di jalan seputar Kebun Raya Bogor (KRB) pada triwulan pertama 2016. Kebijakan itu diambil sebagai upaya serius menangani dan mengurai kemacetan khususnya di sejumlah ruas jalan yang mengitari KRB.
Sebelum SSA ditetapkan, berdasarkan hasil kajian dan analisa diketahui setidaknya terdapat delapan titik kemacetan.
Namun, setelah kebijakan SSA dijalankan, hanya menyisakan sekitar tiga titik kemacetan saja di ruas Jalan Otista.
"Itu pun lebih kepada persoalan infrastrukturnya yang belum siap," kata Usmar.
Selain itu, secara bertahap Pemkot Bogor mulai melakukan perbaikan dan penataan. Salah satunya pembangunan pedestrian (jalur pejalan kaki) di seputar KRB. Itu dilakukan untuk mengarahkan warga agar lebih memilih berjalan kaki ketimbang menumpang kendaraan umum, serta menambah ruang publik.
Saat ini Pemkot Bogor juga telah melakukan pengaspalan di ruas Jalan Otista. Menurutnya, hal itu hanyalah sebagian kecil langkah-langkah dan program serta kebijakan yang telah dilakukan pemerintah demi kenyamanan dan tentunya keamanan warga.
Usmar menyebutkan kebijakan soal angkutan umum yang akan ditata selain aspek sarana prasarana yang terus dibenahi. Hal ini sejalan dengan orientasi Pemkot Bogor lima tahun ke depan dengan tiga tujuan utamanya untuk menjadikan Kota Bogor sebagai Green City, Smart City, dan Heritage City.