REPUBLIKA.CO.ID, BETLEHEM -- Situs Israel Yediot Ahronot mengutip pernyataan perwira militer yang tidak disebutkan namanya bahwa Israel tidak akan terancam perang pada 2017. Hal ini disebabkan karena kekacauan dan perang saudara di negara-negara tetangga yang ia sebut sebagai musuh Israel.
Ia mengatakan, bahwa berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan sepanjang 2016, pemerintah Israel menduga bahwa Hizbullah dan Hamas yang selama ini mengancam Israel, tidak akan tertarik memicu konflik baru. Dia juga menilai, Hizbullah sedang disibukkan dengan perang saudara di Suriah, sedangkan Hamas telah kehilangan dukungan dari luar.
Meskipun demikian seperti dilansir suarapalestina.id, hari ini, Israel masih mewanti-wanti adanya gerakan yang muncul secara tiba-tiba dan memicu konflik baru. Bahkan, dihadapan awak media, tentara Israel siap hadapai perang 2017 dengan pejuang Palestina dan Hizbullah.
Di tempat terpisah, dalam pernyataannya, kepala bidang humas tentara Israel menyatakan, bahwa tahun 2017 kemungkinan besar terjadi perang. Dia menyebtu, Hizbullah dan Hamas akan menjadi musuh utama Israel.
“Pasukan Hizbullah eksis di Libanon dan Suriah, Hamas memiliki tentara yang handal menguasai Gaza dan Tepi Barat. Bahkan, saat ini, Hizbullah memiliki tank-tank buatan Amerika Serikat yang dipakai saat perang di Libanon," ujarnya.
Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat menyebutkan bahwa saat ini, Hizbullah sebagai faksi pendukung Basyar al- Assad pernah diliput oleh media internasional, bahwa senjata yang digunakan adalah buatan Amerika. Seperti M-113 dan tank lainnya, buatan Amerika.