Jumat 23 Dec 2016 18:09 WIB

Dokter: 'Telolet' Bukan Menjelaskan Perasaan Bahagia, Tapi Ungkapan Kekecewaan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan Om Telolet Om agar pengemudi bus membunyikan klakson di Jalan Sudirman, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/12).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan Om Telolet Om agar pengemudi bus membunyikan klakson di Jalan Sudirman, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr Moh Hasan Machfoed punya penilaian sendiri terkait fenomena 'Om Telolet Om' yang sedang terjadi. Ia berpendapat, fenomena telolet bukan menjelaskan perasaan bahagia, namun justru ungkapan kekecewaan dan sindiran pada kondisi saat ini.

Dokter Hasan juga menyatakan fenomena telolet tidak berhubungan dengan kelainan saraf, karena tidak ada ilmu kedokteran saraf yang dapat menjelaskan keinginan seseorang untuk mendengar klakson bus tersebut. "Nggak ada hubungannya dengan medis. Itu psikologis," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (23/12).

Ia menuturkan, maraknya masyarakat yang memburu suara klakson telolet, hanya untuk mengikuti tren di media sosial. "Persepsi seseorang tentang telolet itu bermacam-macam. Kadang tanpa disadari, kadang tanpa maksud apa-apa. Cuma meramaikan saja, karena sudah terkenal," tutur Hasan.

Belakangan, media sosial seperti, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube ramai memperlihatkan foto dan video masyarakat yang mengacungkan kertas bertuliskan 'Om Telolet Om' di pinggir jalan. Bahkan, beberapa mengacungkan jempol tangan dan berteriak untuk menarik perhatian supir. Mereka tengah memburu suara klakson bus antar kota antar provinsi maupun truk barang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement